JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, SKK Migas akan terus mendorong peran industri nasional maupun lokal di seluruh pelaksanaan aktivitas industri hulu migas di Indonesia dengan mengoptimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
“SKK Migas berkepentingan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku industri penunjangnya, termasuk mendorong TKDN,” ujar Fatar Yani Abdurrahman dalam siaran pers, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Ajak Profesional HR Jawab Tantangan Soal SDM Pascapandemi, SKK Migas dan KKKS Gelar IHRS 2022
Untuk memfasilitasi penggunaan TKDN, SKK Migas akan menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022 di Jakarta Convetion Center, Jakarta pada 27-28 Juli 2022. Forum tersebut diharapkan memfasilitasi pertemuan para pemain dalam negeri agar yang terlibat di industri hulu migas.
“Akhir bulan ini kami akan mengadakan Forum Kapnas (Kapasitas Nasional) yang akan menjadi show room bagi pemain-pemain dalam negeri untuk tunjukkan kemampuannya agar dapat diserap oleh industri hulu migas,” jelas Fatar.
Baca juga: SKK Migas-KKKS Gelar Forum Kapnas Juli 2022 demi Capai Target 1 Juta Barrel Minyak 2030k
Fatar mengatakan, forum Kepnas 2022 akan diikuti oleh 28 operator KKKS, lebih dari 30 perusahaan pabrikan atau vendor lokal dan nasional, serta lebih dari 45 UMKM terpilih dari ribuan UMKM binaan KKKS di seluruh Indonesia.
Fatar menilai, kerja sama antara pelaku usaha lokal dan nasional merupakan penunjang dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan capaian TKDN di industri hulu migas.
“Hingga 30 Juni 2022, realisasi TKDN industri hulu migas telah mencapai 63,3 persen, 6 persen melampaui target yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini sebesar 57 persen,” jelas dia.
Baca juga: SKK Migas Realisasikan Penerimaan Negara Rp 62 Triliun Pada Kuartal I 2022
Fatar menjelaskan, nilai kontribusi industri migas terhadap industri lain pada periode 2020-Juni 2022 mencapai Rp 174,53 triliun. Nilai kontrak tersebut jauh di atas nilai kontrak komoditas utama migas sendiri sepanjang 2020 sampai Juni 2022 sebesar Rp 141,20 triliun.
Selain itu, keterlibatan UMKM dalam keseluruhan nilai total kontrak industri migas hingga Juni 2022 mencapai Rp 17,3 triliun atau sebesar 9,9 persen, dengan TKDN 100 persen.
Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko mengungkapkan, SKK Migas telah mempertemukan seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas di masing-masing daerah dalam Pra Forum Kapnas 2022 tersebut. Termasuk pemerintah daerah, pihak pabrikan, vendor lokal, perbankan daerah, dan UMKM.
“Banyak pabrikan lokal yang berhasil mengembangkan kapasitas dan kemampuan, dari yang tadinya importir kemudian menjadi produsen dan memasok barang ke KKKS. Beberapa diantaranya sukses menembus pasar global. Mereka mempekerjakan ratusan pekerja lokal dengan keahlian tinggi,” kata Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.