Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMESCO Pastikan 20 UMKM Official Merchandise G20 Indonesia Tak Kesulitan Pembiayaan Produksi

Kompas.com - 27/07/2022, 10:35 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SMESCO Indonesia memastikan UMKM yang terpilih menjadi official merchandise G20 tidak akan mengalami kesulitan pembiayaan dalam proses produksi.

Director of Business & Marketing at SMESCO Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, pihaknya akan membantu UMKM dari hulu hingga ke hilir.

"Dari pemasarannya, kami bantu nanti katalognya untuk disebar ke semua kementerian, kalau surat resmi sudah keluar, nanti bisa langsung order ke SMESCO," kata dia kepada media, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: MenkopUKM Yakin Produk UMKM Official Merchandise G20 Siap Bersaing di Pasar Global

Ia menjelaskan, proses pemesanan nanti yang menggunakan sistem pra pesan. Nantinya, SMESCO akan melakukan pembayaran lunas kepada UMKM yang mendapatkan pesanan dari kementerian dan lembaga yang melakukan pra pesan.

"Karena ini ada di dalam naungan SMESCO Indonesia, jadi nanti kami yang akan membantu UMKM untuk membiayai produksinya," tegas dia.

"Kalau dari kementerian ke SMESCO misalnya pembayarannya nanti sebulan atau dua bulan. Kalau dari SMESCO ke UMKM nanti langsung kami bayar asalkan sudah keluar prapesannya," rinci dia.

Wientor menyebut, pihaknya siap mendukung berapapun ongkos yang diperlukan oleh UMKM yang mendapatkan pesanan terkait Official Merchandise G20.

Untuk membayar ke UMKM, pihaknya yakin hanya membutuhkan waktu satu hingga dua hari sebelum dana sampai ke tangan UMKM.

"Jadi modelnya SMESCO itu jangkar. Kami yang membiayai prapesannya. Misal prapesan keluar hari ini ya sesuai prapesan itu langsung dibantu ke UMKM dalam 1 sampai 2 hari untuk verifikasi. Kami bantu UMKM agar bisa dia beli bahan produksi," ungkap dia.

Baca juga: Produk Daun Kelor dan Minyak Atsiri Jadi Merchandise G20

Wientor mengaku, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) SMESCO memang memiliki tugas untuk membuka akses pasar produk-produk UMKM.

Berdasarkan data yang ia miliki, saat ini beberapa kementerian, lembaga, dan event organizer telah mengajukan prapesan produk UMKM.

"KemenkopUKM sendiri sudah pesan 100 sampai 200 biji, tinggal kita konfirmasi lagi, kalau sudah oke dan keluar prapesannya, kami bantu UMKM untuk pembiayaannya," urai dia.

Adapun, dengan sistem prapesan ini UMKM juga sekaligus dapat mengukur kemampuan mereka melakukan produksi. Kementerian atau lembaga yang ditolak pesanannya karena keterbatasan produksi akan diarahkan untuk membeli produk UMKM jenis lain.

"Pemesanan ke UMKM langsung dibayar lunas, jadi tidak memberatkan ya," pungkas dia.

Sedikit informasi, terdapat 20 UMKM yang terpilih berdasarkan hasil kurasi menjadi official merchandise G20 Indonesia.

Semua UMKM tersebut dibagi menjadi 5 kategori produk yakni katagori fashion dan accecories sebanyak 8 UKM, bag & stationaries sebanyak 2 UKM, cosmetics, herbal dan wellnes sebanyak 5 UKM, craft sebanyak 4 UKM, dan custom packing sebanyak 1 UKM.

Baca juga: Tak Dapat Hadir Fisik di FMCBG G20 Bali, Gubernur Bank Sentral AS Minta Dibuatkan Baju Batik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com