Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Melonjak, Keterbatasan Pasokan Jadi Sebab

Kompas.com - 29/07/2022, 07:16 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia pada perdagangan Kamis (28/7/2022) waktu setempat melonjak. Pergerakan harga minyak dibayangi oleh persediaan minyak AS yang terbatas, di tengah kenaikan konsumsi bensin di AS. Potensi resesi global juga dikhawatirkan akan menekan permintaan energi.

Mengutip CNBC, minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 52 sen menjadi 107,14 dollar AS. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 0,8 persen menjadi 96,42 dollar AS per barrel.

Departemen Perdagangan AS melaporkan AS mengalami kontraksi tidak terduga pada kuartal II tahun 2022. Hal ini memicu kekhawatiran tentang resesi yang dapat memukul permintaan energi.

Baca juga: Menteri ESDM Ungkap Skenario Terburuk jika Harga Minyak Dunia Tembus 200 Dollar AS Per Barrel

Analis di grup Price Futures Phil Flynn mengatakan, belanja konsumen tumbuh pada periode tersebut melaju sangat lambat, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, demikian juga dengan belanja bisnis juga mengalami penurunan.

"Saat kita melihat angka resesi, itu merupakan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Jika melihat permintaan dan pasokan dari minyak, kami yakin itu berada di bawah rata-rata dan bertahan lebih baik daripada perkiraan,” kata Phil Flynn.

Baca juga: Permintaan Naik, Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak

Sementara itu, investor fokus pada angka persediaan minyak mentah AS yang menunjukkan penurunan 4,5 juta barel pekan lalu, dimana ekspektasinya, penurunan sebesar 1 juta barrel. Catatan Administrasi Informasi Energi (AMDAL), permintaan bensin AS naik sebesar 8,5 persen secara mingguan.

"AS mengkonsolidasikan posisinya sebagai pengekspor minyak terbesar di dunia. Karena gabungan ekspor bruto minyak mentah dan produk olahan mencapai rekor 10,9 juta barel per hari," kata analis Citi dalam sebuah catatan.

Baca juga: Pertamina Pastikan Stok BBM dan Elpiji Tetap Aman di Tengah Kenaikan Harga Minyak Dunia

Citi juga mengatakan, ekspor minyak mentah AS mencapai rekor 4,5 juta barrel per hari karena WTI diperdagangkan dengan diskon tajam dibandingkan dengan Brent. Namun sinyal bullish pertumbuhan produksi minyak mentah AS dapat terhenti karena beberapa kendala.

Di sisi lain, pembatasan harga minyak mentah asal Rusia di tengah kecaman negara barat mulai menemukan titik terang. Seorang pejabat senior dari negara G7 mengatakan, mulai 5 Desember diberlakukan pembatasan harga minyak Rusia.

Sementara itu, Libya mulai menormalisasikan pasokan, untuk menyeimbangkan permintaan global. Libya mulai meningkatkan produksinya 1 juta barrel per hari pada kuartal I tahun 2023. OPEC dan sekutunya juga berupaya untuk menjaga produksi minyak, dimana hal ini akan dibicarakan pada pertemuan pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com