Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2022, Tugu Insurance Raih Laba Berjalan Rp 225,39 Miliar

Kompas.com - 30/07/2022, 19:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance)  mencatatkan perolehan produksi premi bruto konsolidasian sebesar Rp 3,53 triliun pada semester I-2022.

Angka tersebut, naik 25 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2,81 triliun.

Direktur Teknik Tugu Insurance Syaiful Azhar mengatakan, produksi premi bruto konsolidasian di awal tahun 2022 didominasi oleh premi dari Class of Business (CoB) Fire & Property sebesar Rp 1,35 triliun dan Offshore sebesar Rp 467,68 miliar.

Baca juga: Apparindo: Produk Asuransi Straight Forward Dorong Distribusi Pendapatan Jalur Digital

“Di semester I-2022 Tugu Insurance menunjukkan pertumbuhan positif di semua aspek, baik itu pertumbuhan premi, hasil underwriting, investasi maupun pendapatan usaha lainnya,” jelas Azhar dalam siaran pers, dikutip Sabtu (30/7/2022).

Ia menambahkan, perolehan laba tahun berjalan konsolidasian mencapai Rp 225,39 miliar. Capaian tersebut naik 58 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 142,43 miliar.

Sementara itu, Tugu Insurance membukukan pendapatan underwriting sebanyak Rp 1,11 triliun, atau naik 12 persen.

Sedangkan, pendapatan investasi perusahaan tercatat Rp 182,19 miliar, atau naik 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selain itu, pendapatan usaha dari jasa sewa dan survei sebesar Rp 179,02 miliar atau naik 24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Azhar menuturkan, nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp 21,88 triliun. Angka ini turut mengalami pertumbuhan bila dibandingkan dengan periode akhir tahun 2021 sebesar Rp 20,19 triliun.

Di sisi lain, jumlah ekuitas perseroan pun turut naik menjadi Rp 8,94 triliun dibandingkan dengan perode akhir tahun lalu sebesar Rp 8,79 triliun.

Dari rasio solvabilitas, Tugu Insurance berhasil mempertahankan risk based capital (RBC) perusahaan sebesar 405,64 persen. Jumlah tersebut berada di atas ambang batas yang ditentukan Otorias Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.

Azhar optimistis, perusahaannya dapat melanjutkan tren kinerja baik ini hingga akhir tahun 2022, dengan tetap fokus pada beberapa strategi perusahaan.

"Pertama, optimalisasi pasar korporasi. Kedua, penetrasi pertumbuhan produksi produk-produk ritel, terutamanya melalui asuransi kendaraan bermotor roda empat t drive dan roda dua t ride. Ketiga, melakukan implementasi teknologi tepat guna untuk memberikan digital experience pada pelanggan termasuk di dalamnya membangun digital culture perusahaan,” tutup Azhar.

Baca juga: Mana Lebih Penting, Asuransi Kesehatan atau Asuransi Jiwa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com