Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: BUMN Sampai PHK Karyawan, Itu Imbas Bisnis Proses yang Salah dan Tak Sehat

Kompas.com - 03/08/2022, 20:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Pemutusan Hak Kerja (PHK) di lingkup BUMN merupakan akibat yang timbul dari bentuk bisnis proses yang salah. Hal ini mencakup kondisi perusahaan BUMN yang tidak sehat, dan harus dikoreksi.

Sebagai informasi, PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS) yang tidak lain adalah perusahaan catering yang menyediakan makanan di penerbangan maskapai Garuda Indonesia, dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau Grand Inna Bali yang terpaksa melakukan PHK karyawan belum lama ini.

“Terkait konteks BUMN yang tidak sehat. Program bersih-bersih BUMN itu bukan mau menyakiti siapapun, tapi ini program bagaimana bisnis proses harus berjalan. Karena, kalau BUMN tidak sehat yang merupakan sepertiga kekuatan ekonomi kita , bagaimana kita bisa mengintervensi market,” kata Erick di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Erick Thohir: Bersih-bersih BUMN Bukan Sekadar Jargon

Erick mencontohkan, PT Garuda Indonesia Tbk, dan PT Krakatau Steel Tbk yang dinilai bisnis prosesnya mengalami kesalahan. Sehingga, dua perusahaan plat merah tersebut terpaksa mengalami kerugian yang besar. Garuda Indonesia bahkan harus melakukan PHK kepada karyawannya.

“Berarti ini ada proses bisnis yang salah dan harus dikoreksi. Bukan suka atau tidak, sama halnya dengan Krakatau Steel yang kalau bangkrus ini proyek trikora, bagaimana sebagai negara maju dimana besi menjadi fundamental dari pertumbuhan industri,” ujar Erick.

Baca juga: Setelah Istaka Karya Pailit, 4 BUMN “Zombi” Ini Bakal Dibubarkan Erick Thohir

Erick menjelaskan, memperbaiki perusahaan yang kurang sehat bukanlah hal mudah, dan harus ada kebijakan untuk menyehatkan perusahaan. Jika perusahaan sehat, maka dapat merekrut tenaga kerja kembali.

“Memang dalam memperbaiki perusahaan yang (tidak) sehat, tidak mudah. Harus kita ambil kebijakan. Kalau kita lihat, seperti holding Danareksa PPA itu, banyak perusahaan yang tidak masuk dalam klaster BUMN yang agak kurang sehat, lalu kembali sehat. Artinya, kalau kembali sehat bisa merekrut kembali, dan banyak kegiatan perusahaan tidak sehat ini dimulai dari 2008 dan berlanjut,” ungkap dia.

Baca juga: Erick Thohir: Laba dan Rugi Pertamina Tidak Bisa Dibandingan dengan Petronas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com