Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Strategi Melati Eks JKT 48 Kembangkan Bisnis Nasi Bakar Kuali Kuning

Kompas.com - 10/08/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Bisnis food and beverage memang tidak akan pernah mati. Mengapa? Karena kebutuhan orang akan makanan tidak ada habisnya. Terlebih, bisnis ini semakin diminati sejak pandemi Covid-19.

Bahkan, inovasi bisnis food and beverage berkembang pesat sejak tiga tahun terakhir. Hal ini karena kemunculan pesan antar via aplikasi daring yang memudahkan masyarakat memesan makanan dan minuman jenis apa pun.

Salah satu yang berkembang, terutama di masa pandemi, adalah masakan rumahan. Melansir Kompas, survei Snapcart tentang tren masakan rumahan menyebut sebanyak 63 persen responden berencana memulai bisnis makanan rumahan.

Tercatat dalam 12 bulan terakhir, data Google Tren menunjukkan pencarian terkait ide bisnis rumahan meningkat sebanyak lebih dari 300 persen. Sementara pencarian terkait ide bisnis makanan meningkat hingga 250 persen.

Salah satu masakan rumahan yang menjadi tren adalah nasi bakar. Melati Sesilia berhasil memanfaatkan media sosial sebagai wadahnya untuk mempromosikan bisnis tersebut. Melati membagikan kisahnya lewat siniar Cuan episode, “Bisnis Story: Nasi Bakar Kuali Kuning”.

Melati mengaku bahwa kiprahnya yang pernah tergabung dalam grup musik JKT48 membantunya untuk mempromosikan bisnisnya melalui fitur Live Tiktok.

Awal Mula Ide Bisnis Muncul dan Realisasinya

Dimulai dari kecintaannya terhadap nasi bakar buatan sang ibu, Melati memberanikan diri memulai bisnisnya. Selain itu, ia juga melihat peluang atas kekosongan dalam bisnis nasi bakar.

Melati juga memanfaatkan pengetahuan masyarakat yang mengetahui rasa dari nasi bakar, namun belum menemukan penjual yang tepat. Itulah mengapa, masyarakat tertarik untuk mencoba nasi bakar milik Melati.

Perempuan kelahiran tahun 2000 ini juga mengatakan bahwa penetapan harga pada bisnisnya ini merujuk pada survei tempat dirinya berjualan. Itu sebabnya, harga yang Melati tetapkan terjangkau.

Selain karena rasa dan harganya yang terjangkau, pemilihan tempat bisnisnya yang di pinggir jalan itu menjadi kelebihan sendiri dan memperbesar keuntungan bisnisnya.

Berbicara rasa, Melati juga mengatakan pada awalnya ia hanya menyediakan dua rasa. Namun seiring berjalannya waktu, semenjak pelanggan dan omset meningkat,, ia mulai menambah varian rasa.

Viral dan Kenaikan Omset yang Drastis

Pada hari pertama, nasi bakar kuali kuning hanya berhasil terjual tiga bungkus. Bisnis yang dijalankan Melati kian hari kian memburuk Akan tetapi, dengan strategi promosi dan branding yang tepat, serta momentum baik, nasi bakar kuali milik Melati berhasil bertahan.

Viralnya bisnis ini diawali dari rasa bosan Melati hingga ia melakukan siaran langsung saat berjualan. Berawal dari hanya sekitar tiga puluh orang yang menonton siaran langsungnya.

Tanpa sadar, ada yang merekam tayangan Melati dan menyebarkannya hingga kemudian aksi Melati saat berjualan pun viral.

Pada akhirnya, bisnis ini meluas dari mulut ke mulut karena yang mencobanya secara langsung pun mengakui kualitas rasa dari nasi bakar ini. Ditambah, kedatangan dari beberapa konten kreator baik yang menggeluti platform Tiktok atau YouTube turut membesarkan nama bisnis Melati.

Omset Penjualan Nasi Bakar Kuali Kuning dan Tips Memulai Usaha

Melati mengakui bahwa omset bersih yang ia terima setiap harinya kini mencapai enam juta rupiah, dengan total nasi bakar yang terjual sebanyak tiga ratus bungkus lebih.

Untuk bisnis yang baru berjalan sekitar tiga bulan, keuntungan yang didapat sudah kembali berkali-kali lipat. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan, namun kamu dapat mempertimbangkannya dengan langkah-langkah berikut.

  1. Fokus pada perkembangan bisnis secara bertahap.
  2. Melihat sebuah masalah menggunakan secara objektif.
  3. Mulai mengembangkan masing-masing bagian dalam bisnis.
  4. Menyusun strategi dan rencana eksekusi.
  5. Monitoring perkembangan dan mencatat hasil dari strategi dan rencana tersebut.

Simak lebih lanjut cara Melati mengembangkan bisnisnya dan mengelolanya hingga kini dalam siniar Cuan episode, “Bisnis Story: Nasi Bakar Kuali Kuning” hanya di Spotify!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com