Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mitratel: Aksi Merger Operator Seluler Bawa Dampak Berkembangnya Industri Menara Telekomunikasi di RI

Kompas.com - 24/08/2022, 14:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) optimistis konsolidasi menara Telkom Group dan operator yang terjadi di industri seluler saat ini akan membawa dampak positif bagi perusahaan penyedia menara.

Bagi Mitratel langkah konsolidasi tersebut akan membantu dan membuka kesempatan bagi semua operator dalam melakukan ekspansi bisnisnya.

“Tumbuhnya kebutuhan mobile data, berkembangnya teknologi 5G dan IoT (Internet of Things), serta aksi merger operator seluler membawa dampak semakin berkembangnya industri menara telekomunikasi di Indonesia," ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/8/2022).

Teddy sapaan akrabnya menambahkan, hal ini merupakan potensi pasar yang cukup bagus untuk terus bertumbuh. Dengan kepemilikan 34.800 menara yang diraih setelah akuisisi 6.000 menara Telkomsel, menjadikan Mitratel memiliki kekuatan penuh dalam menjawab peluang tersebut.

Baca juga: Akuisisi 6.000 Tower Telkomsel, Kini Mitratel Miliki 34.800 Menara Telekomunikasi

 

"Dengan mapping tersebut, kami optimistis strategi ini akan disambut positif oleh semua operator. Apalagi, ditambah 32 persen menara Mitratel merupakan prioritas utama tenant dari operator seluler,” kata dia.

Teddy menjelaskan, pasca akuisisi menara Telkomsel, pihaknya lebih agresif meningkatkan tenancy ratio dan perluasan layanan termasuk bisnis pendukung agar dapat meningkatkan nilai lebih bagi bisnis pelanggan.

“Skema bisnis dan total solusi yang kami tawarkan kepada para operator tidak memerlukan investasi yang besar sehingga customer menjadi dimudahkan dan efisien,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Ririek Adriansyah mengatakan, konsolidasi bisnis konektivitas akan memperbesar valuasi anak-anak usaha Telkom. Hal itu sudah dilakukan dengan bisnis menara telekomunikasi yakni menggabungkan menara Telkomsel ke dalam Mitratel.

“Dengan penggabungan ini, unlocking bisnis sektor telekomunikasi di bawah Telkom Group dapat terlaksana,” ujarnya.

Ririek menambahkan langkah mengkonsolidasikan bisnis anak usaha Telkom merupakan realisasi dari 5 strategi besar yang dikenal dengan Five Bold Moves, untuk menjadi industri telekomunikasi kelas dunia dengan target antara lain mendorong transformasi bisnis, meningkatkan kapitalisasi pasar (market cap) dengan valuasi Rp 500-700 triliun, unlocking bisnis serta EBITDA yang harus terus bertumbuh.

Baca juga: Pendapatan Tumbuh 15,5 Persen, Mitratel Bukukan Laba Bersih Rp 892 Miliar pada Semester I-2022

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, langkah penggabungan bisnis menara di anak usaha Telkom dinilai tepat. Ia menjelaskan strategi bisnis akusisi menara Telkomsel oleh Mitratel tersebut justru membuat efisien dan meningkatkan valuasi, serta daya saing perusahaan.

Hal ini terlihat ke depan pengelolaan menara telekomunikasi milik Mitratel bisa disewakan ke semua operator seluler. Selain itu, langkah bisnis akuisisi menara yang dilakukan oleh Mitratel, menjadi revenue stream baru bagi Telkom Group serta ditambah masuknya permodalan (Mitratel) dari investor.

“Pengelolaan Menara yang tadinya cost center, saat ini bisa jadi profit center karena juga bisa diisi oleh operator lain,” paparnya.

Tiko juga menyatakan UU Cipta Kerja memungkinkan dan mendorong penggunaan infrastruktur menara untuk layanan bersama (infrastruktur sharing). Selain menara, juga fiber optik bisa digunakan bersama oleh operator. Menurutnya, level persaingannya saat ini bukan lagi di penguasaan infrastruktur, tapi kualitas layanan kepada pelanggan.

Baca juga: Bakal Buyback Saham, Mitratel Siapkan Dana Rp 1 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com