Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sasar Pemain Manufaktur Global, Kemenperin Percepat Penerapan "Making Indonesia 4.0"

Kompas.com - 24/08/2022, 16:27 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian fokus mengakselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Tujuan utamanya adalah mewujudkan Indonesia masuk dalam 10 negara besar yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Guna mencapai sasaran tersebut, terdapat tujuh sektor industri yang akan memacunya, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta industri alat kesehatan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan Indonesia 4.0 Conference & Expo Tahun 2022, seperti yang dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Menperin: Selama 11 Tahun Produksi Kelapa Sawit Meningkat 3 Kali Lipat Lebih

Menperin menjelaskan, implementasi Making Indonesia 4.0 menjadi salah satu major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Berbagai program dan kebijakan yang telah dilakukan Kemenperin, antara lain penyelenggaraan Hannover Messe (HM) 2023.

“Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country sejalan dengan inisiatif strategis Making Indonesia 4.0 dalam rangka menjawab tantangan revolusi industri ke-4,” tuturnya.

Baca juga: Kemenperin: KIta Berharap Kenaikan Cukai Rokok Ditunda

Tidak hanya Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang menjadi mitra resmi Hannover Messe, tetapi juga mendukung upaya national branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.

Langkah berikutnya, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) untuk penyiapan sumber daya manusia di bidang industri 4.0 dan mengakselerasi transformasi industri 4.0 di sektor manufaktur.

“PIDI 4.0 didirikan sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0 di Indonesia, sekaligus menjadi Jendela Indonesia 4.0 pada dunia,” ungkap Agus.

Baca juga: Dukung Program ISUTW, Kemenperin Incar Ekspor Bumbu Masak 2 Miliar Dollar AS

Selanjutnya, dalam Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia menginisiasi pembentukan Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG).

Hal ini berdasarkan keyakinan akan pentingnya pendekatan terintegrasi untuk mempercepat penerapan industri 4.0, serta memfasilitasi inovasi dan transformasi digital untuk mencapai industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga: Menperin: Perusahaan Otomotif Asal Jepang, Korsel, dan China Bergairah Investasi di Indonesia

MoU Menperin dengan Menteri BUMN tentang INDI 4.0

Akselerasi Making Indonesia 4.0 juga didukung melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN tentang pelaksanaan asesmen Indonesia Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk Badan Usaha Milik Negara.

“Penandatangan MoU tersebut merupakan wujud komitmen kuat pemerintah dalam melakukan akselerasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” tegas Agus.

Menurutnya, sinergi dan kolaborasi antara Kemenperin dan Kementerian BUMN dalam mendukung pelaksanakan transformasi digital di perusahaan BUMN, diyakini dapat mempercepat pencapaian aspirasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Baca juga: Menteri ESDM Gelar Raker dengan Menperin, Bahas Isu Krisis Energi

Selain itu, Kementerian BUMN juga mengarahkan agar perusahaan BUMN untuk melakukan percepatan transformasi digital lebih cepat dengan mengadopsi teknologi industri 4.0 dan teknologi informasi dalam menjalankan proses bisnisnya.

“Karena itu, kami telah menyerahkan sertifikat asesmen INDI 4.0 kepada perusahaan BUMN. Hal ini bukan merupakan akhir dari segalanya, namun merupakan awal dari transformasi menuju industri 4.0. Salah satu amanat pemegang saham disampaikan bahwa hingga tahun 2024 perusahaan BUMN harus sudah bertransformasi menuju Industri 4.0 yang ditandai dengan Skor INDI 4.0 minimal sebesar 3.5,” papar Menperin.

Baca juga: Road to G20, Menperin Bicara Soal Eco Industrial Parks untuk Industrialisasi yang Inklusif dan Berkelanjutan

 

Capaian kegiatan Making Indonesia 4.0

Selain program-program utama tersebut, beberapa capaian dari kegiatan Making Indonesia 4.0, antara lain sebanyak 903 perusahaan manufaktur telah melakukan self assessment INDI 4.0.

Terdapat 28 perusahaan BUMN yang telah melakukan asesmen INDI 4.0, 45 perusahaan manufaktur yang mendapatkan penghargaan INDI 4.0, dan 2 industri yang mendapatkan Global Lighthouse Network dari World Economic Forum (WEF), yakni PT Schneider Electric Manufacturing Batam dan PT Petrosea.

Selanjutnya, ada 4 industri manufaktur yang ditunjuk Kemenperin sebagai National Lighthouse, yaitu PT Pupuk Kaltim, PT Indolakto, PT Akebono dan PT Infineon.

Sebanyak 108 industri telah mengikuti program pendampingan industri 4.0, dan terdapat 17.778 IKM telah mengikuti Workshop e-Smart IKM.

Kemudian, terdapat 8 Capability Center, yaitu Digital Capabilty Center for Industri 4.0 (PIDI 4.0), 4 Satelite Capability Centers (Poltek STTT, Poltek STMI, Poltek ATK, Poltek Furniture), dan 3 Learning Factories (BBIA, BBLM, BBIHP).

Sebanyak 2.171 peserta industri manufaktur dan 3.394 peserta perusahaan BUMN telah mengikuti Training Transformation Industri 4.0.

“Pemerintah terus mendorong agar industri dalam negeri untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kebijakan ataupun program yang berpihak pada kepentingan dalam negeri akan terus dioptimalkan,” tegas Agus.

Namun demikian, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri sehingga dibutuhkan dukungan dari semua stakeholder termasuk para pelaku dunia usaha serta akademisi.

Penyelenggaraan Indonesia 4.0 Conference & Expo

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan, Kemenperin telah menyelenggarakan Indonesia 4.0 Conference & Expo sebanyak 4 kali.

Penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan kesiapan Indonesia dalam bertransformasi menuju Industri 4.0.

Tidak hanya perusahaan industri manufaktur, perusahaan dari sektor jasa, lembaga keuangan, perbankan, maupun jasa lainnya juga turut menunjukkan upaya akselerasinya untuk mendukung penerapan Industri 4.0 dalam pameran tersebut.

“Pameran ini menampilkan kemampuan sektor industri dan sektor-sektor lainnya yang saling mengisi dalam mewujudkan ekosistem digital,” jelas Doddy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Didukung Bank-bank BUMN, Beli Motor Listrik Bersubsidi Bisa DP 0 Persen

Didukung Bank-bank BUMN, Beli Motor Listrik Bersubsidi Bisa DP 0 Persen

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok 2 Persen, Ada Apa?

Harga Emas Dunia Anjlok 2 Persen, Ada Apa?

Whats New
OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

BrandzView
Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Whats New
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Whats New
Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Whats New
Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

Whats New
Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Whats New
Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Whats New
Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+