Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Cukupkah Dana Bansos Rp 24,17 Triliun untuk Meredam Dampak Kenaikan Harga BBM?

Kompas.com - 30/08/2022, 13:26 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menambah anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 24,17 triliun untuk masyarakat menengah ke bawah. Bantuan ini diberikan pemerintah di tengah hangatnya isu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Rencananya, terdapat tiga jenis bansos yang akan digelontorkan pemerintah mulai pekan ini. Bansos tersebut meliputi, bantuan langsung tunai (BLT) untuk 20,65 juta keluarga peneriman manfaat, bantuan subsidi upah (BSU) untuk sekitar 16 juta pekerja, dan bantuan pada sektor umum di setiap daerah.

Lantas, apakah bantuan-bantuan tersebut dinilai sudah cukup meredam dampak dari kenaikan harga BBM nantinya?

Baca juga: Pemerintah Beri Bansos Rp 24,17 Triliun, Sinyal Harga BBM Naik Pekan Ini?

UMKM juga harus terima bansos

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, anggaran penambahan bansos untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi masih terlalu kecil. Bansos tersebut dinilai hanya berfokus kepada rumah tangga miskin atau 40 persen kelompok pengeluaran terbawah.

Padahal, kenaikan harga BBM subsidi juga akan berdampak cukup signifikan terhadap rumah tangga kelas menengah rentan. Bhima menyebutkan, saat ini masyarakat yang masuk golongan tersebut jumlahnya mencapai sekitar 115 juta orang.

"(Mereka) perlu dilindungi oleh dana kompensasi kenaikan harga BBM. Tidak bisa berhenti pada PKH, atau BLT, tapi para pekerja yang upah minimumnya cuma naik 1 persen perlu dibantu dengan skema subsidi upah dengan nominal yang lebih besar dibanding 2020-2021," tutur Bhima, kepada Kompas.com, dikutip Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Pemerintah Siapkan Bantalan Sosial, Harga BBM Subsidi Segera Naik? Ini Jawaban Sri Mulyani

Selain itu, Bhima mengatakan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seharusnya juga menerima bansos dari pemerintah. Sebab, kenaikan harga BBM subsidi akan mengerek harga berbagai komoditas lain.

"Harga BBM bersubsidi naik, semua bisa kena dampaknya, bahkan yang selama ini tidak menggunakan subsidi juga ikut kena inflasi," katanya.

Baca juga: Harga BBM Pertalite Dikabarkan Akan Naik, Pertamina: Masyarakat Harus Berhemat

Michaela Winda Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, masyarakat bakal mendapat 3 jenis bansos dalam waktu dekat.

 

Menambah bansos

Sementara itu, Profesor Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, saat ini tingkat kemiskinan di Indonesia masih relatif tinggi, meskipun terus menurun selama beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,54 persen pada Maret 2022.

Dengan tingkat kemiskinan tersebut, Budi menilai, anggaran bansos yang diberikan pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga BBM masih kurang.

Oleh karenanya, Ia menyarankan pemerintah untuk menambahnya, sehingga dapat mencakup sebanyak mungkin masyarakat yang riskan terdampak harga BBM lebih tinggi.

"Anggaran Rp 24 triliun, kalau memang memungkinkan harus ditambah, karena susah dari mencukupi," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com