Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sikap Jokowi soal BLT: Dulu Menolak, Kini Malah Meniru SBY

Kompas.com - 05/09/2022, 10:52 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengambil keputusan menaikkan harga BBM. Harga BBM terbaru jenis Pertalite adalah sebesar Rp 10.000 per liter.

Harga BBM terbaru Pertalite ini mengalami kenaikan dari sebelumnya dipatok Pertamina sebesar Rp 7.650 per liter. Kebijakan harga BBM naik juga berlaku untuk BBM subsidi lainnya, Solar yang naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 per liter.

Jokowi sendiri akhirnya meniru langkah yang pernah dilakukan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengerem dampak kenaikan bahan bakar minyak alias BBM.

Jokowi, seperti banyak diberitakan sebelumnya, melakukan road show dari Papua, Kepulauan Tanimbar, hingga Lampung untuk membagi-bagikan Bantuan Tunai Langsung (BLT) kompensasi kenaikan BBM.

Baca juga: Dulu, Megawati Cibir Program BLT Milik SBY, Kini Dilestarikan Jokowi

Padahal sebelum menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah secara terang-terangan mengkritik dan menyatakan tidak setuju dengan adanya BLT.

Jejak digital video kritik dan penolakan Jokowi pada program BLT di era SBY itu pun viral dan beredar luas setelah politikus PDI-P itu memutuskan menaikkan harga BBM dan mengucurkan BLT.

BLT tidak mendidik

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com 28 Maret 2012, Jokowi yang kala itu masih menjabat Wali Kota Solo berujar, bantuan langsung boleh diberikan, tetapi tidak begitu saja.

Bantuan tersebut, kata Jokowi, harus dijadikan sebagai pancing untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Bukan diberikan cuma-cuma ke rakyat dalam bentuk uang tunai.

Baca juga: Kualitas BBM Malaysia Ungguli Pertalite dan Lebih Murah, Kok Bisa?

"Kalau diberikan langsung tunai begitu, itu namanya kita mendidik masyarakat hanya menjadi tangan di bawah, menengadahkan tangan saja," kata Jokowi kala itu.

"Tetapi jika bantuan itu untuk memberdayakan, ke depannya masyarakat bisa menghasilkan sendiri uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," tegas dia.

Menurut Jokowi, bantuan dari pemerintah hendaknya digunakan untuk menggerakkan usaha produktif atau usaha kreatif masyarakat. Pemerintah bertugas memberikan arahan kepada masyarakat dalam penggunaan bantuan itu.

Sementara di dalam sebuah video yang viral beberapa hari terakhir, Jokowi yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta menyatakan, dirinya sangat menolak adanya program BLT.

Baca juga: Bak Bumi dan Langit, Membandingkan Laba Pertamina Vs Petronas Malaysia

"Saya memang dari dulu tidak senang dengan bantuan tunai," kata Jokowi dikutip dari video lama yang kembali viral.

"Kalau bisa, bantuan itu diberikan kepada usaha-usaha produktif, usaha-usaha kecil dan rumah tangga yang produktif, itu akan lebih baik," tambahnya.

BLT era Jokowi

Jokowi menginstruksikan pemberian bantalan sosial tambahan dalam bentuk BLT yang akan diberikan kepada 20,65 juta warga Indonesia sebagai pengalihan subsidi BBM.

"Kita telah memulai pembagian BLT BBM yang diberikan kepada masyarakat selama empat bulan, per bulannya diberikan Rp 150.000, jadi totalnya Rp 600.009, dan diberikan dua kali, Rp 300.000, Rp 300.000," ujar Jokowi saat meninjau penyaluran BLT di Jayapura dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Disuntik APBN Lagi?

Presiden menyampaikan, total penerima BLT pengalihan subsidi BBM di seluruh Indonesia mencapai 20,6 juta. Jokowi pun berharap penyaluran BLT ini bisa memperbaiki konsumsi masyarakat.

"Agar daya beli masyarakat, konsumsi masyarakat menjadi lebih baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan, pemerintah segera menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 600.000 kepada para pekerja.

Mereka yang mendapat bantuan ini adalah yang memiliki gaji maksimal Rp 3.500.000 per bulan. Bantuan ini akan menyasar sekitar 16 juta pekerja.

Baca juga: Siapa Pemilik SPBU Vivo yang Bisa Jual Bensin Seharga Rp 8.900?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com