Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Optimistis Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 07/09/2022, 17:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direkrut Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika optimistis industri makanan dan minuman (Mamin) dapat tumbuh 7 persen hingga akhir 2022.

Ia mengatakan sektor tersebut pada kuartal II-2022 telah memberikan kontribusi 38,38 persen bagi PDB industri pengolahan non migas, terbesar dibandingkan subsektor industri lainnya.

"Kami upayakan bisa terjadi (sampai 7 persen), kami sangat optimistis, pertama kalau kita lihat kegiatan masyarakat sudah bergerak, dari angka wisatawan saja sudah tinggi, di Bali sudah mulai macet hunian hotel sudah naik di sana dibutuhkan industri makanan dan minuman," kata Putu dalam acara Food Ingredients Asia Indonesia 2022 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: UPDATE Daftar Harga Telur Ayam Hari Ini di 30 Pasar Se-Jakarta

Putu mengatakan pada periode Januari-Juli 2022, ekspor industri makanan dan minuman mencapai 21,3 miliar dollar AS atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama di tahun 2021 dengan 19,5 miliar dollar AS.

Selain itu, hingga Semester I 2022 investasi di sektor industri mamin mencapai Rp 42 triliun, yang terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp9,34 triliun dan US$684,98 juta dari penanaman modal asing (PMA).

"Ini cukup besar dan kita harapkan dengan event ini lebih banyak lagi investasi tumbuh di akhir tahun ini," ujarnya.

Baca juga: Tidak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.186,76

Lebih lanjut, Putu mengatakan industri makanan dan minuman di Indonesia merupakan mesin dari pertumbuhan industri non migas karena didukung sumber daya alam yang melimpah dan diikuti permintaan yang tinggi.

"Meski terdampak pandemi, industri mamin menunjukkan ketahanannya," ucap dia.

Baca juga: Perindo: Imbas Kenaikan Harga BBM, Harga Jual Ikan dari Nelayan Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com