Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Ditutup Hijau, Mampukah IHSG Mengekor?

Kompas.com - 08/09/2022, 07:56 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks-indeks bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street kompak ditutup menguat pada sesi perdagangan Rabu (7/9/2022) waktu setempat (Kamis WIB). Ini menjadi rebound bursa saham Negeri Paman Sam, setelah perdagangan sebelumnya kompak ditutup merah.

Mengacu kepada data RTI, indeks Dow Jones melesat 1,4 persen ke31,581,28, Nasdaq turut melesat 2,14 persen ke 11,791.90, tidak mau kalah, S&P 500 juga menguat 1,83 persen ke 3,979.87. Wall Street naik tinggi ke level tertinggi dalam sebulan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, penguatan tersebut utamanya dipicu oleh menurunnya imbal hasil obligasi. Di sisi lain, investor mengabaikan pernyataan hawkish yang dibuat oleh pejabat Federal Reserve.

"Namun investor meragukan penguatan akan berkelanjutan untuk jangka penjang," ujar dia, dalam risetnya, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Tidak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.186,76

Imbal hasil US Treasury 10-tahun tergelincir dari level tertinggi tiga bulan yang dicapai pada awal sesi, mendorong saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti Tesla Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com Inc.

"Kekuatan sinyal data dalam ekonomi AS telah mendorong para pedagang untuk bertaruh pada kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh The Fed akhir bulan ini," tuturnya.

Baca juga: Empat Hari Berturut-turut Wall Street Ditutup Melemah

Mampukah IHSG mengekor?

Nasib berbeda justru akan dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Kamis hari ini. Dennies memproyeksi, indeks saham nasional kembali melemah.

Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), investor masih akan mencermati perkembangan ekonomi nasional. Data kepercayaan konsumen dinanti oleh investor untuk melihat perkembangan tersebut.

"Candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," ujar dia.

Lebih lanjut Ia bilang, pada sesi perdagangan hari ini IHSG akan bergerak pada level support 1 7.1982 dan support 2 7.153. Adapun resistance 1 berada pada 7.230 dan resistance 2 7.275.

Baca juga: Dibayangi Aksi Profit Taking, Mampukah IHSG Kembali Menguat?

 


Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang.

Menurutnya, dengan posisi cadangan devisa Agustus yang relatif terjaga pada level 132,2 miliar dollar AS, menunjukan kondisi fundamental perekonomian RI masih kuat. Ini menjadi sentimen positif tersendiri bagi pergerakan indeks saham nasional.

Akan tetapi, sentimen market regional dan global serta fluktuasi harga komoditas juga turut mewarnai pergerakan IHSG. Oleh karenanya, koreksi wajar diproyeksi masih kembali terjadi.

"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek," ucapnya.

Baca juga: Melihat Pergerakan Saham GOTO Usai Pengumuman Kenaikan Tarif Ojol

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com