Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasikan PLTS, Bogasari Hemat Energi hingga 1,1 Juta kWh

Kompas.com - 09/09/2022, 13:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Divisi Bogasari mulai menerapkan operasional dengan konsep energi baru terbarukan (EBT) untuk mendorong komitmen perseroan dalam keberlangsungan bisnis.

Bobby Ariyanto, Senior Vice President Manufacturing Divisi Bogasari mengatakan, program industri hijau yang terbaru dari Bogasari adalah pemanfaatan energi baru terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pabrik Cibitung.

"Bogasari resmi menjadi pabrik tepung terigu (flour mill) pertama di Indonesia yang sudah mengoperasikan pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan," kata Bobby di Pabrik Bogasari Cibitung, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Biaya Pasang PLTS Turun 80 Persen

Bobby menyebut, pengoperasian PLTS ini menjadi pilot project untuk 3 pabrik Bogasari lainnya yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan Tangerang.

Tujuannya, untuk menekan tingkat pemanasan global sekaligus menghemat biaya listrik serta mendukung mendukung Gerakan Nasional Sejuta Surya yang dikampanyekan Pemerintah sejak tahun 2017.

"Ini bentuk dukungan Bogasari sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia sekaligus yang pertama mengoperasikan PLTS," lanjut dia.

Sebanyak 2.274 unit solar cell dengan luas 4.600 meter persegi telah dipasang Bogasari pabrik Cibitung di atap warehouse flour (gudang terigu) dan warehouse bran (gudang bran/pakan ternak). Solar panel ini langsung digunakan untuk line produksi yaitu Mill A dan Mill B.

“Kapasitas terpasang PLTS di pabrik Bogasari Cibitung ini sebesar 1 megawatt-peak (MWp), sehingga bisa menghasilkan penghematan energi sebesar 1.112.133 kilowatt-hour (kWh) per tahun. Dengan kata lain nilai penghematan pengeluaran energi yang didapat setara dengan Rp 390 juta per tahun,” jelas Bobby.

Pemasangan dan pengelolaan PLTS di Bogasari Cibitung bekerja sama dengan PT Cikarang Listrindo selaku perusahaan pembangkit listrik swasta di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Resmikan PLTS Atap, Pupuk Kaltim Kejar Target Dekarbonisasi 32,51 Persen pada 2030

Bobby menambahkan, dengan adanya produksi energi listrik bersih dari penggunaan PLTS ini maka Bogasari sudah melakukan pengurangan karbon dioksida ekuivalen 945.313 kg atau setara konsumsi listrik lebih dari 1.000 rumah ( pada daya terpasang 900 Volt-Ampere per rumah ).

Adapun proses pemasangan dan penyelesaian proyek PLTS atap di pabrik Bogasari Cibitung ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

Bobby menjelaskan, setelah pemanfaatan energi baru terbarukan di Cibitung berjalan minimal 1 tahun, maka akan dilanjutkan di 3 pabrik Bogasari lainnya secara bertahap.

Adapun beberapa program industri hijau yang sudah dijalankan Bogasari, diantaranya konservasi sumber daya air, mencakup upaya pemanenan air hujan (rain harvesting) dengan kapasitas daya tampung air 2.000 meter kubik atau 2 juta liter.

Perseroan juga melakukan pengolahan air laut menjadi air tawar dengan teknologi SWRO (sea water reverse osmosis) dengan kapasitas terpasang 1.500 meter kubik untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Kemudian, perusahaan juga mengolah limbah cair domestik guna dipakai kembali sebagai air flushing toilet.

Dalam penurunan Emisi CO2e, Bogasari juga mengganti bahan bakar boiler dan forklift dengan natural gas serta melakukan penghijauan yang dapat menyerap emisi.

Bogasari juga menerapkan pemakaian kemasan berulang sampai 10 kali untuk ukuran kemasan jumbo bag 750 kg dan menggunakan kemasan degradable untuk terigu kemasan 25 kg. Pihaknya juga menerapkan program pengurangan ketebalan plastik kemasan 1 dan 5 kg.

“Yang pasti Bogasari akan mendukung berbagai program industri hijau yang berguna untuk keberlanjutan usaha dan lingkungan hidup sekitar,” tegas Bobby.

Baca juga: Menko Airlangga: PLTS Jadi Andalan Turunkan Emisi Karbon

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com