Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai Transisi Energi, Pengembangan Potensi Panas Bumi Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 15/09/2022, 16:35 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) saat ini tengah menjadi fokus pemerintah dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor energi, sekaligus menciptakan ketahanan energi nasional.

Panas bumi dinilai menjadi salah satu sumber energi yang selaras dengan fokus pemerintah tersebut, mengingat besarnya potensi yang ada di Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Prijandaru Effendi menilai, besarnya potensi panas bumi dapat menjadi modal menjalankan transisi energi di Tanah Air.

Baca juga: SKK Migas: Transisi Energi Harus Ditangani dengan Mempertimbangkan Ketersediaan Energi

Oleh karenanya, ia menilai pengembangan potensi panas bumi di Indonesia harus terus ditingkatkan dalam berbagai bentuk, mulai dari ekspansi lapangan eksisting, kegiatan eksplorasi pada area area baru, dan pemanfaatan panas bumi “beyond energy”.

Lebih lanjut ia bilang, sebenarnya pemangku kepentingan panas bumi telah berkolaborasi memulai inisiatif baru untuk mencari terobosan, gagasan agar energi panas bumi dapat berperan serta menjadi andalan dalam transisi energi.

"API akan terus mendukung upaya-upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia khususnya energi panas bumi yang menunjukkan bahwa transisi energi itu bukan solusi, transisi energi harus dilakukan dalam menjawab tantangan ketahanan dan kemandirian energi nasional," tutur dia dalam keterangan resmi, Kamis (15/9/2022).

Energi panas bumi sebenarnya memiliki sejumlah kelebihan yang dinilai menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor, seperti dari ketersediaan dalam 24 jam dan tidak terpengaruh kondisi cuaca dan iklim.

Oleh karenanya, untuk memaksimalkan potensi besar dan ketertarikan yang dimiliki investor, acara The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022 digelar.

Baca juga: Kementerian ESDM: Forum G20 di Bali Jadi Pondasi Percepatan Transisi Energi


Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2022 Riza Pasikki mengatakan, tujuan diselenggarakannya acara tersebut untuk menjadi forum mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi.

"Ini untuk meningkatkan serta mempercepat pengembangan di industri panas bumi di Indonesia khususnya dan sudah tentu seluruh dunia sebagai tanggung jawab bersama bagi masa depan yang lebih baik," ujar dia.

Riza menargetkan lebih dari 1.000 delegasi menghadiri acara yang digelar hingga 16 September ini secara virtual, yang terdiri dari perusahaan pengembang panas bumi, perusahaan pelayanan panas bumi, perusahaan pendukung, pemerintah, para ahli dari universitas serta mahasiwa.

"Tidak ada alasan untuk menunda pemanfaatan panas bumi di Indonesia tercinta ini," ucap Riza.

Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi Tidak Harus Meniadakan Batu Bara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com