Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Emas?

Kompas.com - 25/09/2022, 09:08 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emas menjadi salah satu alat investasi favorit banyak orang lantaran pergerakan harganya yang cenderung stabil.

Oleh sebab itu investasi emas kerap kali disebut-sebut sebagai investasi untuk jangka panjang.

Namun sebenarnya, kapan waktu yang tepat untuk membeli emas?

Baca juga: Cara Buka Tabungan Emas di Pegadaian

Certified Financial Planner Aline Wiratmaja mengatakan, tidak ada waktu yang tepat untuk membeli emas. Namun dia menyarankan agar membeli emas menggunakan metode Dollar Cost Averaging.

Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi dengan membeli secara rutin dan bertahap dalam jangka waktu yang ditentukan atau bisa disebut sebagai strategi menabung rutin.

"Ini juga disarankan oleh ahli keuangan memang untuk membeli emas itu dengan sistem dollar cost averaging jadi artinya dengan membeli secara rutin bertahap dalam jangka waktu. Nabung rutin, nyicil belinya," ujar Aline Wiratmaja dalam Generasi Cuan Episode 16: Lebih Baik Investasi Emas Fisik, Digital atau Trading Emas? yang disiarkan dalam Youtube Kompas.com dikutip Minggu (25/9/2022).

Lebih lanjut Aline juga menjelaskan perbedaan investasi emas fisik dan digital.

Dia mengatakan, dalam memilih kedua instrumen tersebut salah yang perlu untuk dipertimbangkan adalah tujuan investasi dan kondisi keuangannya.

Baca juga: Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu, Apa Saja?

Dia menjelaskan, jika seseorang ingin berinvestasi emas harus benar-benar dilihat dan dipegang secara fisik agar lebih puas, sebaiknya memilih investasi emas fisik. Pun sebaliknya.

"Tapi kalau mau nabungnya pelan-pelan dari modal dikit dan enggak mau ribet untuk menyimpan yah emas digital yang bisa dipilih," ujar Aline.

Hanya saja, lanjut dia, jika memilih investasi emas secara digital, harus siap dengan biaya tambahan lainnya seperti biaya penyimpanan hingga biaya mencetak sertifikat.

Namun menurut dia salah satu keuntungan membeli emas digital adalah lebih praktis jika ingin membeli dan menjual.

"Enggak perlu ke gerai, lagi naik ojol kita bisa sekalian beli emas atau bisa kita jual online juga," ungkap dia.

Aline juga menyarankan, ketika ingin membeli emas secara digital, pilihlah platform penjualan emas digital yang sudah terdaftar di Bappebti. Dengan begitu, tingkat transaksi menjual atau membeli di platform yang resmi lebih terjaga kenyamanannya.

Baca juga: Investasi Emas Fisik Vs Emas Digital, Pilih Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com