Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Saatnya Pasir Kuarsa Jadi Komoditas Ekspor Andalan Masa Krisis

Kompas.com - 02/10/2022, 06:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dukungan dapat diberikan baik melalui alokasi anggaran negara maupun dukungan dari perusahaan pelat merah (BUMN) bidang pertambangan yang bermitra dengan swasta dan pengusaha lokal dalam pengembangan bisnis kuarsa.

Lalu diikuti dengan penyiapan regulasi dan insentif menarik untuk calon-calon investor yang akan menggarapnya, bersamaan dengan sosialisasi dan promosi di pasar internasional yang dapat bekerja sama dengan asosiasi penambang atau pengusaha kuarsa.

Manfaat utama akan diterima oleh pemerintah, baik dalam bentuk manfaat fiskal berupa pajak dan devisa di satu sisi, maupun manfaat ekonomi makro berupa pelebaran tenaga kerja dan penguatan pendapatan serta daya beli masyarakat hingga pada level lokal di sisi lain.

Apalagi dalam situasi ekonomi yang sarat ketidakpastian seperti hari ini, sektor kuarsa dapat menjadi andalan beberapa daerah yang memiliki keunggulan komparatif atas kepemilikan cadangan mineral ini.

Semua prasyarat untuk mulai melirik komoditas baru seperti pasir kuarsa sudah sangat jelas terlihat. Urgensi penguatan sektor ini juga sangat mendesak.

Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak ikut mendorong terbangunnya ekosistem bisnis yang kondusif baik pada tingkat nasional maupun daerah. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com