Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Mengendalikan Inflasi, BI: Inflasi Pangan Harus Dijaga di 5 Persen

Kompas.com - 03/10/2022, 13:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman menilai inflasi dapat dijaga tetap rendah jika inflasi pangan dapat dijaga di level 5 persen.

Pasalnya, inflasi Agustus 2022 yang di level 4,69 persen penyumbang terbesarnya ialah dari kenaikan harga pangan. Terlebih beberapa waktu kemarin, pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang menyebabkan tarif angkutan menjadi ikut naik.

Dengan naiknya tarif angkutan maka harga pangan juga ikut melonjak lantaran biaya distribusi bahan pangan semakin mahal. Faktor-faktor inilah yang membuat tingkat inflasi nasional melebihi target inflasi tahunan 3 persen plus minus 1 persen.

Baca juga: BI Perkirakan Inflasi Tinggi di Atas 4 Persen akan Berlanjut Sampai 2023

Berdasarkan data BI, pada Agustus 2022 terjadi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 4,69 persen di mana inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) sebesar 8,93 persen, inflasi inti 3,04 persen, dan inflasi harga yag diatur pemerintah (administered prices) sebesar 6,89 persen.

"Kalau kita berhasil menjaga inflasi pangan sesuai dengan target TPID yaitu 5 persen. Inflasi kita bobot yang pangan itu 16 persen, maka (inflasi nasional) bisa turun ke kurang lebih 4 persen," ujarnya saat acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulawesi, Maluku, dan Papua, Senin (3/10/2022).

Oleh karenanya, saat ini BI berupaya menjaga inflasi pangan agar tidak semakin tinggi karena kenaikan harga pangan dan energi diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.

Baca juga: Inflasi September Tembus 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014

Pertumbuhan ekonomi nasional masih baik

Ketidakpastian global akibat merosotnya pertumbuhan ekonomi dunia serta kondisi geopolitik yang belum membaik juga berpotensi membuat dirupsi rantai pasok global masih akan berlanjut.

Kendati demikian, dia bilang, saat ini pertumbuhan ekonomi nasional hingga stabilitas sistem keuangan masih berjalan dengan baik.

Namun BI dan pemerintah harus bekerja ekstra agar dapat mengendalikan inflasi agar pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan dan inklusif.

"Pada hari ini upaya tersebut kita lakukan dengan menjaga inflasi pangan melalui pasokan dan ini mudah-mudahan bisa membantu untuk menjaga laju inflasi yang dari kelompok-kelompok lainnya," jelas Aida.

Baca juga: Pengendalian Inflasi Pangan dan Pengembangan Klaster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com