Pasalnya, sejak Juni, Juli, September kemarin The Fed secara agresif menaikkan suku bunga acuannya dengan masing-masing sebesar 75 bps. Tidak menutup kemungkinan hal ini akan berlangsung hingga akhir tahun mengingat inflasi AS masih berada di level 8,2 persen pada September 2022.
"BI harus mengejar ketinggalan yang kemarin dan mempersiapkan kalau The Fed menaikkan suku bunga lagi akhir tahun ini. BI harus ahead the curve," ucapnya.
Oleh karenanya, kemungkinan pada RDG BI periode Oktober 2022 BI akan menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif dari sebelumnya yang sebesar 25 bps dan 50 bps.
"Untuk menjaga investasi asing stay di Indonesia maka selisih ini harus didorong lebih lebar lagi. Caranya BI menaikkan suku bunga acuan yang lebih besar daripada kenaikan suku bunga acuan The Fed," tuturnya.
Baca juga: Inflasi Naik dan Rupiah Melemah, BI Bakal Naikkan Suku Bunga Lagi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.