Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei DBS-Manulife: Ada Kesenjangan Aspirasi dan Persiapan Masyarakat Indonesia dalam Memiliki Asuransi

Kompas.com - 18/10/2022, 19:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DBS Treasures dari PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) dan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) meluncurkan sebuah hasil riset bertajuk DBS-Manulife Future Ready Survey 2022.

Secara garis besar, hasil riset tersebut mengatakan masyarakat Indonesia pada segmen makmur (affluent) memiliki aspirasi yang kuat untuk membeli asuransi agar melindungi masa depan, tetapi banyak yang belum membuat keputusan untuk membelinya.

Head of Investment and Insurance Product PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memaparkan, dalam urusan perlindungan kesehatan, 63 persen responden mengkhawatirkan peningkatan biaya medis dalam 30 tahun mendatang, tetapi hanya 37 persen yang sudah memiliki asuransi.

"Bahkan, untuk penyakit kritis yang dapat menghambat atau menghentikan pekerjaan penderitanya, 72 persen justru mengharapkan pasangan untuk mengurus mereka secara finansial jika mereka tidak dapat bekerja," ujar dia dalam acara virtual Media Briefing Financial Wellness Survey 2022, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Pentingnya Pembaharuan Data dan Manfaatnya Bagi Nasabah Asuransi

Sedangkan untuk biaya pendidikan, 75 persen responden memiliki aspirasi mempersiapkan dana pendidikan, tetapi baru 67 persen di antaranya yang merasa sudah mempersiapkan dana yang cukup.

Dari sisi pensiun, sebanyak 75 persen responden ingin mempersiapkan dana pensiun yang dibutuhkan.

Namun, hanya 34 persen yang memiliki asuransi dengan annuity plan yaitu manfaat tunai tahunan atau pembayaran tunai setiap tahun selama periode tertentu yang dapat menjadi salah satu rencana pensiun.

Selanjutnya dari segi legacy planning atau warisan, sebanyak 78 persen responden merupakan orang tua yang berencana meninggalkan peninggalan berharga.

Namun begitu, baru 64 persen di antaranya yang sudah memiliki asuransi jiwa sebagai bagian dari legacy plan.

"DBS Treasures sudah memperkaya solusi perlindungan yang mencakup tiap tahap kehidupan dan dapat disesuaikan dengan aspirasi nasabah. Hal ini memungkinkan nasabah mengantisipasi risiko serta mempersiapkan peninggalan berharga bagi diri dan orang terkasih. Mulai dari produk bancassurance untuk kesehatan, penyakit kritis, jiwa/legacy, pensiun, hingga pendidikan anak,” urai Djoko.

DBS Treasures menyediakan Smart Insights berupa fakta-fakta seputar perencanaan perlindungan yang disampaikan melalui ragam media komunikasi berdasarkan preferensi nasabah.

Baca juga: Bank DBS Sebut Potensi Resesi Global 2023 Tak Berpengaruh ke Bisnis Asuransi

Adapun, informasi yang diberikan meliputi gambaran biaya mengenai penyakit kritis, biaya pendidikan anak di luar negeri dalam lima tahun ke depan, hingga solusi legacy yang memberikan ketenangan.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Bancassurance Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Amy Gochuico menyebut, dalam survei DBS-Manulife Future Ready Survey 2022 jelas terlihat keinginan masyarakat yang kuat untuk memiliki proteksi yang lebih baik, tetapi ada kesenjangan dalam perilaku atas keinginan tersebut.

Untuk itu, Manulife bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia untuk menyediakan beragam produk bancassurance.

Adapun, produk bancassurance itu misalnya asuransi jiwa dwiguna (pendidikan dan retirement) MiTreasure Future Smart Assurance dan MiTreasure Future Lifesaver, asuransi jiwa murni MiTreasure Whole Life Legacy,

Selain itu terdapat asuransi jiwa dengan investasi untuk peruntukan legacy unitlink, MiTreasure Optimax Protection dan MiTreasure Ultimate Protection, asuransi kesehatan MiUltimate Health Care, dan asuransi penyakit kritis MiEarly Critical Protection.

"Nasabah juga dapat menyesuaikan kebutuhan mereka dengan menambahkan asuransi tambahan dengan beragam manfaat untuk mengantisipasi risiko," tandas dia.

Baca juga: Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com