"Jangan sampai yang terjadi adalah menempatkan uang ini ke tempat dengan tawaran return tinggi karena terlalu greedy. Kalau hilang (uangnya), bagaimana?" kata Ruisa.
Bila profil risiko dikenali dan literasi keuangan sudah memadai, saat investasi sedang memberikan hasil tidak sesuai harapan maka uang yang termakan tidak akan ditutup dari utang dan pinjaman online.
"Kalaupun sudah siap kehilangan uang (dalam investasi dengan risikonya), tetap harus sudah pasti aman kebutuhan yang pasti," tegas Ruisa.
Terlebih lagi, terutama bagi pemula, ada pilihan investasi konservatif bila alasan berinvestasi adalah menjegal laju inflasi. Reksadana dan saham dengan fundamental bagus, sebut dia, adalah di antaranya. Untuk pilihan sangat konservatif, obligasi masih bisa jadi pilihan, terutama obligasi negara.
"Perlu diingatkan lagi, investasi bukan sekadar tren. Harus tahu tujuan investasi, kapasitasnya bagaimana, status keuangan seperti apa juga. Orang sering lupa, bahwa high gain ya high risk," imbuh Ruisa.
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.