Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sudaryono, B.Eng.,MM.,MBA
Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia – APPSI

Digitalisasi Pasar Rakyat dan UMKM: Kawan atau Lawan?

Kompas.com - 03/11/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada titik ini, pasar digital mampu menyediakan segmen pasar mainstream, di mana baik perusahaan maupun konsumen akan mendapatkan harga terjangkau dengan memberikan manfaat yang diharapakan oleh pembeli.

Selama ini pasar konvesional baik itu pasar rakyat, pusat perbelanjaan modern dan pasar UMKM konvesional menempatkan pasar dua segmentasi, yakni: high-end market dan low- end market.

Pasar rakyat diidentikan dengan segmentasi low-end, tercirikan biaya transaksi rendah- manfaat rendah dan pusat perbelanjaan modern tercirikan biaya transaksi tinggi-manfaat tinggi.

Munculnya, pasar digital menggerus pangsa pasar dua segmentasi ini, pada akhirnya, pasar digital terus berkembang secara ekspansional.

Sebagai bukti empiris bagaimana pasar digital mendistrupsi pasar konvesional, dapat dilihat bagaimana inovasi pelayanan perusahaan jasa transportasi online seperti Uber, Grab, Gojek menggerus pasar konvensional jasa transportasi seperti ojek pengkolan di segmentasi low-end market dan taxi berbasis argomenter konvesional pada segmentasi high-end market.

Konsumen jasa transportasi ramai-ramai memilih jasa transportasi daring untuk menunjang moblitasnya.

Pertimbangannya seorang konsumen dapat memesan jasa layanan transportasi di manapun, kapanpun dengan biaya relatif lebih murah.

Sementara penyedia jasa tidak mesti menanggung biaya operasional jasa transportasi dan mendapat manfaat lebih karena jangkau pasarnya makin luas (market share).

Ruang ketiga pasar: Hybrid Market

Belajar dari pengalaman itu, ada semacam kesimpulan sementara dalam memori kolektif publik yang menyatakan disrupsi teknologi digital tidak hanya membelah sistem pasar, tapi juga membenturkannya.

Wajar jika ada kekhawatiran transformasi digital sektor perdagangan seperti pasar rakyat dan UMKM akan merusak pangsa pasar konvensional.

Namun, pemikiran seperti itu tidak salah, meski tidak selalu benar. Karena pada akhirnya, baik konsumen maupun perusahaan akan menyadari, ada hal-hal yang tidak dapat dipenuhi oleh pasar digital.

Pasar digital tidak bisa menghadirkan “human touch” dan “human experience” dalam berbelanja.

Sebagai contoh, segelas kopi yang Anda beli di coffeshop dengan harga jauh lebih murah dan Anda minum di rumah, akan berbeda pengalamannya ketika kopi itu Anda nikmati di coffeshop langsung, meskipun Anda akan membayar sedikit lebih mahal.

Di pasar rakyat digital, kita bisa jadi mendapatkan barang yang kita pesan tiba didepan pintu dengan harga yang lebih terjangkau.

Namun kita kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keramahan dan pemenuhan kebutuhan interaksi sosial (human touch).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com