Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput Laut Disebut Emas Hijau, Ini Strategi KKP Tingkatkan Produksinya

Kompas.com - 07/11/2022, 13:37 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan strategi untuk peningkatan produksi rumput laut di Indonesia.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengatakan, budidaya rumput laut merupakan salah satu implementasi 5 program prioritas KKP berbasis ekonomi biru dilakukan melalui pengembangan perikanan budidaya berorientasi ekspor dengan komoditas unggulan.

“Konsepsi ekonomi biru dalam budidaya rumput laut yaitu rendah emisi karbon, efisien penggunaan sumber daya, dan inklusif secara sosial, dikarenakan teknologi sederhana sehingga mudah diadopsi masyarakat, serta investasi dan modal kerja relatif kecil,” jelas Tebe dalam siaran pers, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Ekspor Rumput Laut Capai 455,7 Juta Dollar AS Kuartal III-2022

Ia menambahkan, KKP memiliki strategi dalam peningkatan produksi rumput laut nasional.

Pertama, mulai dari proses pembibitan yaitu peningkatan kualitas bibit melalui pengembangan laboratorium kultur jaringan, pengembangan kebun bibit rumput laut, dan bimbingan teknis serta manajemen bagi pembibitan swasta.

“Kami telah melakukan peningkatan kualitas bibit rumput laut melalui pengembangan laboratorium kultur jaringan di 6 UPT milik Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, antara lain, BBPBL Lampung, BBPBAP Jepara, BPBAP Takalar, BPBAP Situbondo, BPBL Ambon, dan BPBL Lombok," imbuh dia.

Saat ini, Tebe bilang, tiap-tiap UPT sudah mampu memproduksi 1.000 plantlet setiap tahunnya. Tahun depan produksinya akan ditingkatkan menjadi 5.000 plantlet di setiap UPT.

Baca juga: Menteri KP: Jika Komoditas Rumput Laut Kita Tekuni Serius, Indonesia Bisa Jadi Champion...

Kedua, pada tahap pembesaran yaitu pengembangan sentra kawasan budidaya rumput laut dan pembangunan kampung rumput laut.

Sentra kawasan rumput laut tahun ini pada 10 besar provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara dan Jawa Barat.

Sementara kampung perikanan budidaya rumput laut tahun 2022 berlokasi di 20 kabupaten.

Baca juga: Disebut Sebagai Emas Hijau, Ini Besaran Investasi yang Dibutuhkan Pembudidaya Rumput Laut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Perusahaan yang Pakai 'Generative AI' Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Perusahaan yang Pakai "Generative AI" Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Whats New
Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Whats New
Cerita Pemilik Toko 'Online', 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Cerita Pemilik Toko "Online", 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Whats New
IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

Whats New
Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Whats New
Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Whats New
Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com