KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, memanfaatkan asuransi pertanian karena bisa menjaga lahan pertanian.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, asuransi adalah bagian dari mitigasi.
"Asuransi adalah bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi dampak bencana. Dengan asuransi, kegiatan pertanian tidak akan terganggu," katanya dalam siaran pers, Kamis (17/11/2022).
Ali menjelaskan, program asuransi akan memberikan ganti rugi untuk lahan yang gagal panen.
"Dengan ganti rugi itulah petani akan memiliki modal untuk tanam kembali sehingga produksi pertanian tidak akan terganggu, petani pun tidak akan merugi," katanya.
Sebelumnya, lebih kurang 15 hektar (ha) tanaman padi petani di Desa Sipange Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapsel terancam gagal panen.
Kepala Desa Sipange Julu, Mursal, mengungkapkan, ancaman gagal panen itu diakibatkan banjir di Sungai Sihobuk saat hujan deras yang menggenangi lahan pertanian.
"Kami sudah melaporkan peristiwa ini kepada Pak Bupati, dinas pertanian, dinas sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), inspektorat kabupaten itu, bahkan Camat Sayur Matinggi," sebutnya.
Mursal melaporkan, kurang lebih 32 hektar (ha) dari 50 ha luas areal persawahan masyarakat di Desa Sipange Julu dengan umur tanaman padi 40-50 hari tergenang air.
"Hanya dari 32 ha terendam (rusak ringan berat) lebih kurang 15 ha di antaranya terancam gagal panen (puso)/tanam kembali," jelasnya.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, petani harus menjaga lahan, salah satunya dengan mengikuti program asuransi pertanian.
Baca juga: Asuransi Pertanian, Solusi di Tengah Potensi Gagal Panen
"Kami tidak mau lahan pertanian terganggu. Oleh sebab itu, kami mengajak petani menjaga lahan dan salah satu yang bisa dimanfaatkan adalah mengasuransikan lahan," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.