Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Endek Bali yang Dikenakan Para Pemimpin Negara di KTT G20

Kompas.com - 17/11/2022, 13:21 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menyisakan cerita-cerita unik di dalamnya. Salah satunya adalah busana para pemimpin G20 yang dikenakan saat menghadiri makan malam di GWK Park, Bali, Selasa (15/11/2022).

Salah satu wastra atau kain tradisional yang mencuri perhatian adalah kain Endek asal Bali. Dalam jamuan makan malam tersebut, para kepala negara G20 mengenakan kain Endek.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kain tradisional asal Bali ini ternyata memiliki daya tarik di pasar internasional.

"Bahkan sudah mendapat perhatian brand kelas dunia Christian Dior pada 2021," jelas Sandi dikutip dari Instagram pribadinya @sandiuno, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Warna-warni Kain Endek Bali Para Kepala Negara G20 Saat Gala Dinner dengan Jokowi

Ia berharap, kain Endek bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia dan semakin mendunia. "Sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha," imbuh dia.

Sebagai informasi, kata Endek pada kain Endek berasal dari kata gendekan atau ngendek yang artinya diam atau tetap, tidak berubah warna.

Kata tersebut digunakan saat pembuatan motif Endek, yakni dengan cara diikat. Saat dicelup, benang yang diikat warnanya tetap atau tidak berubah.

Endek Bali umumnya memiliki beragam motif bertemakan flora, fauna, dan pemandangan. Diketahui, kain Endek Bali telah dikenal sejak abad ke-16.

Keunikan atau keistimewaan kain ini adalah warna-warna alami yang dihasilkan dari tumbuhan.

Pembuatan kain Endek bisa dijumpai di berbagai wilayah di Bali, yaitu Kabupaten Karangasem, Klungkung, Gianyar, Buleleng, dan Denpasar.

Berbeda dari kain batik yang memiliki aturan penggunaan (seperti batik motif parang yang hanya boleh digunakan kalangan istana), kain Endek Bali boleh dipakai masyarakat umum.

Hanya saja, karena pembuatannya yang tidak mudah, kain ini dibanderol dengan harga relatif mahal pada zaman dahulu.

Di setiap daerah di pulau Bali, kain Endek memiliki motif dan ciri khas masing-masing.

Sebagai contoh, daerah Karangasem memiliki motif Endek Sidemen. Sedangkan daerah Tenganan mempunyai kain berwarna cokelat tanah.

Baca juga: 6 Fakta Kain Endek yang Jadi Salah Satu Suvenir Resmi G20 

Untuk kawasan pulau Nusa Penida, warna kain yang digunakan adalah warna-warna cerah.

Kain Endek dapat digunakan untuk pakaian, atasan, bawahan atau tas, selama motifnya tidak dianggap suci seperti motif Dewa atau huruf-huruf suci.

Motif suci jarang ditemukan, karena biasanya perajin hanya membuatnya saat ada pesanan khusus untuk dipajang atau digunakan di tempat suci.

Selain di pasar dalam negeri, kain Endek mempunyai daya tarik di pasar internasional.

Beberapa negara menjadi tujuan ekspor kain Endek, seperti AS, Arab Saudi, Korea Selatan, Belanda, dan sejumlah negara Eropa lain.

Baca juga: Maskapai Indonesia Masuk Daftar Terburuk, Sandiaga Uno: Jangan Ikut Menghujat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com