Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Turun, Harga Minyak Mentah Berada di Level 80-an Dollar AS

Kompas.com - 19/11/2022, 07:31 WIB

"Semakin dalam contango, semakin besar kemungkinan pasar akan menyimpan barel tersebut," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger, di New York.

Brent masih dalam struktur yang berlawanan, mundur, meskipun premi Brent terdekat atas pemuatan barel dalam enam bulan turun serendah 3 dolar AS per barel, terendah sejak April.

China, yang menurut sumber ingin memperlambat impor minyak mentah dari beberapa sumber, telah mengalami peningkatan kasus Covid-19, sementara harapan untuk kenaikan suku bunga AS yang tidak terlalu agresif telah dipatahkan oleh pernyataan dari beberapa pejabat Federal Reserve.

"Situasi di China dengan Covid terus menghantui pasar ini," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

"Begitu banyak optimisme diperkirakan di pasar segera setelah mereka mencoba mengatakan bahwa mereka akan dibuka kembali, tetapi kenyataan di lapangan benar-benar berlawanan dengan analisis penuh harapan itu," tambahnya.

Semetnara larangan Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia mulai 5 Desember, prospek lebih banyak barrel dari Rusia menekan pasar minyak mentah spot juga membebani harga berjangka.

Kekhawatiran resesi telah mendominasi minggu ini bahkan dengan pengetatan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+.

"Di sisi permintaan, ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi," kata Naeem Aslam dari Avatrade.

OPEC+, yang memulai putaran baru pemotongan pasokan pada November, mengadakan pertemuan kebijakan pada 4 Desember.

Adapun The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil 50 basis poin pada pertemuan kebijakan 13-14 Desember setelah empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 basis poin, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Ambruk, Dibayangi Kekhawatiran Suku Bunga AS dan Prospek Permintaan China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+