Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ekonomi Positif, Simak Rekomendasi Saham Sepekan dari Berikut Ini

Kompas.com - 21/11/2022, 14:36 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,1 persen pada pekan lalu dengan kenaikan tertinggi di sektor consumer non-cyclicals.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Mino merekomendasikan buy untuk saham-saham non-cylic, cyclic, basic dan technology karena tertopang empat sentimen.

“Keempat penopang market untuk pekan terdiri dari 3 sentimen positif pekan lalu dan 1 sentimen pekan ini. Ketiga sentimen pekan lalu itu adalah neraca perdagangan, suku bunga acuan BI7DRR dan pertumbuhan kredit, sementara itu pada pekan ini investor masih menunggu rilis FOMC Minutes The Fed,” kata Mino dalam siaran pers, Senin (21/11/2022).

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Melihat dari neraca keuangan, di bulan Oktober ekspor naik 12,3 persen yoy menjadi 24,81 miliar dollar AS, begitu juga dengan impor yang mengalami kenaikan 17,4 persen yoy 19,14 miliar dollar AS. Untuk surplus neraca perdagangan di Oktober sendiri mencapai 5,67 miliar dollar AS.

"Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus yang ekspektasinya hanya di 4,52 miliar dollar AS. Tentunya surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh sektor non-migas. Dari awal tahun neraca perdagangan 2022 sudah surplus di 45,52 miliar dollar AS," ungkap dia.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Ini Saham-saham Pendongkraknya

Mino juga menjelaskan, bahwa sentimen positif muncul pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP). Sentimen positif juga muncul dari suku bunga acuan BI7DRR yang mengalami kenaikan sebesar 50 bps.

"Keputusan ini tentu saja untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023," ungkapnya.

Baca juga: PHK GoTo, Perampingan, Saham Melonjak hingga CEO Kembalikan Sebagian Gaji


Pertumbuhan kredit Oktober 2022 juga tercatat tumbuh 11,95 persen yoy yang ditopang oleh peningkatan seluruh jenis kredit di semua sektor. Mino bilang, pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut turut menjadi penopang peningkatan kredit dan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 17,5 persen yoy.

“Pertumbuhan kredit ini sebenarnya menjadi salah satu sinyal atau indikator awal bahwa suatu ekonomi itu sehat atau tidak. Kalau masih tumbuh artinya ekonomi suatu negara itu masih akan positif,” lanjut dia.

Untuk pekan ini investor akan menanti rilis FOMC Minutes The Fed yang sejatinya berbentuk notula rapat The Fed yang telah dilakukan sebelumnya. Investor menanti apakah The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunganya karena pada rapat The Fed terakhir memutuskan untuk menaikan suku bunga 75 bps menjadi 4 persen.

"Di market saat ini konsensusnya sudah turun, kemungkinan naiknya di 50 bps. Dua bulan terakhir market kita cukup tertekan dengan sikap dari the Fed yang cukup agresif dalam menaikkan suku bunga," ujar Mino.

Dia menambahkan, jika The Fed hanya akan menaikkan suku bunga di 50 bps maka akan menjadi sentimen yang cukup positif untuk market. Tidak hanya berdampak pada sisi sentimen, tapi juga akan berdampak pada kebijakan BI.

“Semisal The Fed menaikkan 50 bps, kemungkinan BI akan memutuskan kenaikan 25 bps. Artinya suku bunga di akhir tahun hanya akan di level 5,5 persen. Ini sinyal yang cukup postif," tegasnya.

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan, pekan ini:

- CMRY (Support 4.520, Resistance 4.710)

- SIDO (Support 740, Resistance 785)

- LPPF (Support 4.920, Resistance 5.125)

- TPIA (Support 2.360, Resistance 2.410)

- GOTO (Support 212, Resistance 240)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com