Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Rakornas Investasi: Tetap Pertahankan Hilirisasi

Kompas.com - 30/11/2022, 22:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyatakan, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi yang melibatkan pemerintah daerah serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang dilakukan sejak Selasa (29/11/2022) kemarin, menghasilkan beberapa rekomendasi.

Salah satunya terkait arah kebijakan pemerintah pusat mengenai hilirisasi yang dianggap sudah tepat dan harus dipertahankan, meskipun adanya pihak-pihak yang ingin melakukan intervensi.

"Arah kebijakan pemerintah pusat terkait hilirisasi menjadi langkah yang tepat. Jadi DPMTSP seluruh Indonesia Bapak Presiden, mengharapkan kebijakan ini sekalipun ditekan sana sini akan tetap mempertahankan hilirisasi. Siapapun yang melakukan intervensi kita harus tetap jalan terus. Termasuk dengan WTO Bapak Presiden," kata dia dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo yang hadir di Rakornas tersebut, Rabu (30/11/2022).

Sebagai informasi, Indonesia kalah dalam gugatan terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang diajukan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca juga: RI Kalah Gugatan Nikel di WTO, Jokowi: Kita Ajukan Banding

Lebih lanjut kata Bahlil, melalui kolaborasi dengan DPMPTSP seluruh Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM bersama dengan pemerintah daerah sepakat bahwa target realisasi investasi pada 2023 sebesar Rp 1.400 triliun juga dapat tercapai. Namun dengan syarat adanya stabilitas global serta stabilitas politik Indonesia yang baik.

"Secercah harapan ekonomi Indonesia itu akan baik kalau stabilitas global baik dan stabilitas dalam negeri baik. Tapi kalau stabilitas kita kurang bagus maka mohon maaf, target ini penting untuk kita diskusikan kembali," ucap dia.

Selain itu, dirinya menyampaikan bahwa tema Rakornas Investasi 2022 ini diangkat sejalan dengan visi besar Presiden Joko Widodo terkait transformasi ekonomi melalui hilirisasi.

Menurut dia, hilirisasi dilakukan tidak hanya untuk menguntungkan pengusaha-pengusaha atau investor besar saja, tetapi juga kolaborasi dengan pengusaha daerah dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di daerah agar dapat tumbuh bersama.

Bahlil pun optimistis target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 1.200 triliun akan tercapai. Sampai dengan kuartal III/2022, realisasi investasi telah mencapai sebesar Rp 894 triliun atau 74,4 persen dari target yang diberikan.

"Kami debat, kami minta masukan agar apa yang menjadi pikiran pusat itu betul-betul mencerminkan apa yang menjadi aspirasi dari daerah. Karena kami yakin Bapak Presiden, kita di pusat ini kadang-kadang merasa paling tahu sendiri. Tapi sesungguhnya di daerah lah yang paling tahu. Karena mereka yang di lapangan," pungkasnya.

Kegiatan Rakornas Investasi 2022 ini dihadiri lebih dari 1.500 peserta baik secara fisik maupun daring yang terdiri dari para gubernur, bupati, wali kota, Kepala DPMPTSP provinsi, kabupaten/kota seluruh Indonesia, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga.

Baca juga: Tiru OPEC, Menteri Bahlil Usul Bentuk Organisasi Negara Produsen Nikel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com