Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya BCA dan BRI Cegah Kasus Pembobolan Rekening Nasabah Berkedok Penipuan Terulang

Kompas.com - 09/12/2022, 10:15 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

BRI

Sementara itu, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, dari sisi pencegahan BRI terus melakukan edukasi kepada nasabah untuk meningkatkan literasi digital nasabah.

Salah satunya, BRI mengerahkan pekerjanya sebagai Penyuluh Digital yang akan mengajari masyarakat dan mewanti-wanti, hati-hati terhadap kejahatan digital, skimming, social engineering, dan lain-lain.

BRI juga kerap mengimbau nasabah untuk mewaspadai berbagai macam modus kejahatan siber baik berupa hacking, phishing, pharming, social engineering, maupun skimming.

Sikap waspada ini dapat dilakukan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi, seperti nomor kartu ATM, PIN, CVV/CVN, kode OTP dan Token, berhati-hati dalam melakukan transaksi, serta memastikan bahwa transaksi keuangan hanya dlakukan pada kanal resmi perbankan.

Baca juga: BRI akan Usut dan Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Kurir Paket

Tentu saja, dia bilang, BRI juga akan terus berusaha memberikan layanan perbankan yang dilengkapi dengan pengamanan siber yang tinggi untuk seluruh nasabah.

"BRI telah mengadopsi dan menerapkan serangkaian kebijakan dan pedoman operasional pengamanan privasi data nasabah di seluruh operasional unit kerja," ucapnya.

Hal ini diterapkan melalui berbagai Pedoman Pelaksanaan Pengamanan Informasi yang meliputi panduan prosespengelolaan, penggunaan, pemusnahan, pemantauan, evaluasi, pelaporan informasi dan tindak lanjut atas insiden keamanan informasi.

Dia menyebut, melalui penerapan Pedoman Pelaksanaan ini, privasi dan keamanan nasabah dapat terjaga dengan baik.

Sementara untuk mengembangkan keamanan siber, BRI telah mengadopsi kerangka kerja keamanan siber dari National Institute of Standard and Technology (NIST) yaitu NIST CSF (Cybersecurity Framework).

"Penerapan kerangka kerja ini juga diselaraskan dengan peraturan dan kerangka kerja dari Regulator termasuk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan agar selaras dengan regulasi yang berlaku," jelasnya.

Baca juga: Modus Penipuan Soceng Makin Marak, BRI: Tanggung Jawab Semua Pihak

Selain pengamanan menggunakan teknologi, BRI sudah memiliki Tim CSIRT (Computer Security Incident Response Team) dengan sertifikasi dari BSSN yang siap menindaklanjuti setiap insiden yang terjadi sehingga risikonya bisa dimitigasi dan BRI dapat melakukan perbaikan-perbaikan apabila diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan siber ke depannya.

Dari sisi penanganan, BRI terus bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mengusut dan menangkap para pelaku kejahatan siber ini yang kerap merugikan nasabah BRI.

"Menghadapi kasus-kasus yang ada saat ini, BRI juga terus proaktif berkolaborasi dengan Polri untuk melakukan pengungkapan dan penangkapan para pelaku kejahatan social engineering," tukasnya.

Baca juga: Usai Modus Penipuan J&T, Kini Viral Modus Penipuan Mengatasnamakan PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com