Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Stephannie Bangun Tisoo, Produk Tisu Bambu dengan Omzet Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 15/12/2022, 07:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengembangkan bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan nyatanya tidak hanya persoalan merancang produk yang menarik.

Lebih dari itu, masyarakat juga perlu sedikit-demi sedikit diperkenalkan pada gaya hidup yang mendukung bisnis berkelanjutan, misalnya beli barang dalam bentuk paket besar dan massal atau bulk buying untuk mengurangi bahan kemasan.

Hal tersebut coba diperkenalkan oleh UMKM Tisoo yang mengusung produk tisu dari bahan bambu yang ramah lingkungan.

Bisnis ini dirintis oleh Stephannie Thian (26) dan William Christopher Jap sejak 2021.

Baca juga: Cerita Iwan Merintis Usaha Rumah Makan Padang dengan Konsep Open Kitchen Hingga Punya 30 Cabang

Stephannie menjelaskan, bambu memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi dibandingkan jenis kayu pohon launnya.

"Bambu juga menghasilkan produk yang lembut di kulit, kuat, tebal, tidak berbahaya bagi kesehatan, anti bakteri dan fungi, hypoallergenic, dan tetap punya daya serap tinggi," kata dia saat ditemui di Tokopedia Tower, Rabu (14/12/2022).

Awalnya, ia menyadari, banyaknya masalah lingkungan yang terjadi belakangan disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang sangat konsumtif.

Ia menyebut, masyarakat masih kurang memperhatikan apa yang dikonsumsi, mulai dari bahan hingga kemasananya.

Bisnis Tisoo sendiri mucul dari keyakinan bahwa setiap orang masih menggunakan tisu dalam kegiatan sehari-hari.

Sementara pemilihan serat bambu, lantaran rumpun tumbuhan rerumputan ini masih dibilang merupakan bahan terbaharui yang lebih ramah lingkungan.

"Bambu cepat tumbuh, tidak perlu menanam ulang, bisa tumbuh di tanah bergelombang, dan merupakan daerah resapan air yang baik," imbuh dia.

Untuk memperkenalkan gaya hidup yang juga mendukung gerakan cinta lingkungan, Tisoo menjual produknya dalam paket-paket yang terdiri dari beberapa jenis tisu.

Baca juga: Kisah Satya Bangun Bisnis Sepatu Bercerita dari Limbah Garmen

Hal ini bertujuan untuk menghindari limbah kemasan pengiriman yang tidak perlu. Hal ini mengingat tisu merupakan salah satu barang sekali pakai yang penggunaannya dapat terukur.

"Jadi kami jual bundling, namanya bulk buying, dan memang menyarankan konsuen untuk membeli dalam bentuk paket-paket untuk semakin mendukung produk yang berkelanjutan," jelas dia.

Dalam proses pengemasan dan pengiriman, Tisoo seluruhnya telah bebas dari bahan plastik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com