Senada CEO Medco Power Eka Satria menjelaskan, dalam proyek data center ini Medco berperan menyediakan energi bersih (green energy).
“Kami menyuplai 50 persen [listrik] di Batam dan kami akan menyediakan energi bersih untuk proyek ini. Menampung spill over bisnis data center di negara lain,” kata Eka.
Salah satu calon pengguna data center di Batam adalah perusahaan-perusahaan yang sebelumnya mengelola data mereka di Singapura.
Namun, keterbatasan ruang dan biaya yang tinggi mendorong mereka untuk mencari lokasi lain.
Disisi lain, CEO Singtel Yuen Kuan Moon mengatakan Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asean. Sejak 2001, Singtel telah bekerja sama dengan Telkom mengembangkan perusahaan seluler dan infrastruktur.
“Kami berharap agar proyek ini bisa menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia. Medco sebagai ahli dari energi bersih juga bisa mendukung bisnis data center ini,” sebut Yuen.
Data center yang dibangun Telkom di Batam, menempati lahan seluas 5 hektar di Kabil Industrial Estate.
Untuk tahap awal yang ditargetkan tuntas pada kuartal II 2024, data center ini akan memiliki kapasitas 17 MW. Ke depannya, kapasitas itu akan terus ditingkatkan hingga 51 MW.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.