Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Ilmu investasi sedang marak disebarluaskan oleh beberapa influencer. Tak pelak hal tersebut membuat banyak orang tertarik, termasuk para milenial dan Generasi z.
Para influencer, melalui media sosialnya, menjelaskan keunggulan berinvestasi dan hal tersebut sering mendapat atensi dari orang-orang di media sosial. Namun, sangat penting untuk tetap memperhatikan produk investasi apa yang aman agar tidak terjerat trading ilegal.
Pada salah satu episode dalam siniar CUAN berjudul “SAKU: Faktor Banyak Orang Terjerat Trading Ilegal” bersama Nailul Huda, menjelaskan bahwa masih banyak orang terjerat trading ilegal. Episode tersebut dapat diakses melalui dik.si/CUANTrading.
“Di Indonesia, literasi keuangan orang-orang masih tergolong rendah. Seringnya masyarakat hanya diajarkan tentang menabung, bukan lainnya,” jelas Nailul Huda, seorang peneliti ekonomi digital INDEF.
Lantas, bagaimana cara agar kita tidak terjebak trading ilegal saat berinvestasi?
Menurut U.S Security and Exchange Commission, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi.
Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, sebaiknya kamu harus melihat keseluruhan situasi keuangan terutama jika kamu belum pernah membuat rencana keuangan sebelumnya.
Langkah pertama untuk berinvestasi dengan sukses adalah menentukan tujuan dan toleransi risiko kamu, baik sendiri atau dengan bantuan profesional keuangan.
Baca juga: Tidak Ada Tempat untuk Domestikasi Perempuan
Tidak ada jaminan bahwa kamu akan menghasilkan uang dari berinvestasi. Tetapi jika kamu tahu tentang menabung dan berinvestasi, lalu menindaklanjutinya dengan rencana yang cerdas, kamu akan dapat memperoleh keamanan finansial selama bertahun-tahun dan menikmati keuntungan dari pengelolaan uang yang sudah dilakukan.
Semua investasi melibatkan beberapa tingkat risiko.
Jika kamu berniat untuk membeli sekuritas, seperti saham, obligasi, atau reksa dana, penting bagi kamu untuk memahami sebelum berinvestasi bahwa kamu dapat kehilangan sebagian atau seluruh uang yang kamu gunakan untuk investasi.
Tidak seperti deposito di bank yang diasuransikan, uang yang kamu investasikan dalam sekuritas biasanya tidak diasuransikan secara federal. Kamu bisa kehilangan uang, yang merupakan jumlah yang telah diinvestasikan.
Jika kamu memiliki tujuan keuangan dengan waktu yang lama, kamu akan cenderung menghasilkan lebih banyak uang. Tapi harus tetap memperhatikan arus perekonomian.
Di sisi lain, investasi tunai mungkin sesuai untuk tujuan keuangan jangka pendek.