Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Relokasi PLTDG untuk Produksi Nikel PT Antam

Kompas.com - 02/01/2023, 21:00 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) merelokasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan Gas (PLTDG) dari Batanghari, Sumatera Selatan ke Halmahera Timur, Maluku Utara untuk memasok kebutuhan listrik bagi pabrik Smelter Feronikel milik PT Aneka Tambang, Tbk (Antam).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjadi salah satu wujud dukungan dalam hilirisasi industri nikel di tanah air.

"Kami memastikan pasokan listrik untuk Smelter Feronickel Halmahera Timur cukup hingga jangka panjang. Kesiapan pasokan listrik akan menjadi landasan untuk sektor industri pertambangan nikel bisa cepat berkembang," ujar Darmawan dalam siaran pers, Senin (2/1/2023).

Baca juga: PLN Bakal Terapkan Smart Meter, Seperti Apa?

Darmawan menambahkan, relokasi tahap pertama dilakukan dengan daya sebesar 15 mega watt (MW). Ini adalah tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang disepakati kedua belah pihak pada Maret 2022.

Selanjutnya pada Februari 2023 akan dinyalakan tahap kedua dengan daya 75 MW.

"Tugas kami di PLN memastikan pasokan listrik untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis," lanjut Darmawan.

Darmawan mengatakan, untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik tahap pertama sebesar 15 MW tersebut, dalam waktu 9 bulan dengan mensinkronkan 1 mesin pembangkit sebesar 15 MW dari total 5 unit dari Sumatera Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW.

Baca juga: Hingga November 2022, PLN Catat Pertumbuhan Penjualan Listrik 6,61 Persen

Darmawan mengungkapkan, kerja sama ini juga menandakan sinergi antar BUMN untuk mendorong perekonomian nasional. Karena, PT Antam merupakan BUMN Holding Industri Pertambangan yang berfokus pada implementasi inisiatif strategis pengembangan berbasis hilirisasi.

"Inisiatif ini sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas produk tambang," jelasnya.

Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok Robert Silaban mengatakan, penyalaan listrik perdana ini merupakan langkah yang sangat penting untuk kesuksesan proyek pembangunan Smelter Feronikel di Halmahera Timur.

Saat ini, pihaknya tengah berkonsentrasi dalam penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukungnya.

"Melalui sinergi positif dan komitmen yang kuat antara PT Antam dengan PT PLN, implementasi PJBTL dapat terlaksana secara optimal. Hal ini sangat berguna dalam mempercepat penyelesaian fase pembangunan Pabrik Feronikel Haltim," ucap Dolok.

Dolok menambahkan, nantinya Smelter Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton nikel ini akan menambah portofolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan PT Antam sebesar total 40.500 Ton Nikel.

"Sejalan dengan kemajuan proses pengadaan listrik serta penyelesaian fase konstruksi pabrik, direncanakan Pabrik Feronikel Haltim dapat mulai beroperasi pada semester kedua Tahun 2023," tegas Dolok.

Baca juga: Sri Mulyani Sudah Lunasi Utang Kompensasi dan Subsidi Energi ke Pertamina-PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com