JAKARTA, KOMPAS.com – Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga merespons kabar terkait indikasi kecurangan dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2. Dia mengungkapkan, ada sejumlah peserta yang kedapatan menggunakan jasa joki.
Arya mengungkapkan, hal tersebut membuat Menteri BUMN Erick Thohir kecewa, karena para peserta menggunakan jalan pintas untuk masuk menjadi karyawan BUMN, padahal Kementerian BUMN terus menekankan akhlak sebagai nilai di perusahaan-perusahaan pelat merah.
“Jadi Pak Erick itu kecewa, kok bisa. Apalagi, beliau melihat bahwa jadi karyawan BUMN saja sudah pakai joki, atau langkah-langkah yang tidak benar. Gimana di BUMN-nya ketika bekerja? Jadi pak Erick minta hal ini dituntaskan semua,” ujar Arya kepada wartawan, Minggu (15/1/2023).
Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Bakal Pakai KTP, Stafsus Erick Thohir: Pertamina Pasti Bikin Simpel
Arya mengatakan, pihaknya meminta Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata hingga FHCI untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami langsung menindaklanjuti yang ramai itu, dan pak Erik langsung memerintahkan kepada jajaran baik Deputi SDM maupun FHCI untuk secepatnya menuntaskan hal ini, dan kalau memang perlu ditindak, ditindak,” lanjutnya.
“Jadi ini juga langkah-langkah yang kita lakukan, dimana Forum Human Capital Indonesia (FHCI) ini punya metode yang membuat rekrutmen BUMN itu, kalau ada yang pakai joki, ketahuan juga,” tambah Arya.
Arya memastikan, rekrutmen bersama BUMN dilakukan secara transparan, sehingga semua lapisan masyarakat bisa mengetahui prosesnya, dan ikut memberikan masukan.
“Jadi semua akan kita tindaklanjuti. Kami senang, ini menunjukkan bahwa perekrutan karyawan BUMN ini sangat transparan sehingga semua masyarakat bisa ikut memelototi dan memberikan masukan terhadap proses rekrutmen BUMN ini,” ungkapnya.
Arya juga memastikan, karyawan BUMN harus memiliki akhlak, sehingga para pihak yang berusaha untuk melakukan tindakan yang tidak benar, tidak seharusnya bisa menjadi bagian dari BUMN.
“Ini menunjukkan bahwa BUMN ini makin lama makin menarik dan masyarakat melihat, yang masuk BUMN memang harus orang yang punya akhlak, dan tidak melakukan tindakan yang tidak benar untuk bisa masuk jadi karyawan BUMN,” tegas dia.
Baca juga: Cek Langsung Seleksi PPPK Nakes, Menteri PAN-RB Pastikan Tidak Ada Joki Tes
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.