JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan strategi yang dilakukan untuk mengatasi harga elpiji 3 kg yang berada diatas Harga Ecera Tertiggi (HET).
Tutuka mengatakan, hal tersebut terjadi setelah pihaknya melakukan piloting project di beberapa kecamatan yang rencananya akan diterapkan lebih luas. Rencana tersebut dilakukan dengan memperpendek rantai pasok.
"Desember kemarin kita kirimkan tim untuk melihat bagaimana distribusi elpiji dan harganya," kata Tutuka di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Bakal Pakai KTP, Stafsus Erick Thohir: Pertamina Pasti Bikin Simpel
Tutuka mengatakan, Pemda menentukan HET elpiji 3 kg berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan PT Pertamina (Persero).
"Pemerintah pusat memiliki kewenangan memberi penugasan ke Pertamina dan ternyata harga yang sampai ke konsumen itu kita dapatkan di beberapa tempat itu lebih dari HET," lanjut Tutuka.
"Jadi kita ingin itu tidak terjadi. Ada harga yang sangat tinggi terhadap HET itu sendiri," tambahnya.
Terkait harga elpiji 3 kg yang tinggi, tutuka mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan evaluasi terkait dengan rantai pasok. Dia berharap evaluasi itu bisa memperbaiki rantai pasok, dan mengontrol harga elpiji.
Baca juga: Bocoran Pertamina: Ada Warung Kecil Boleh Jual Elpiji 3 Kg, Bakal Pakai Papan Pengenal
"Sistemnya kurang lebih kita coba terapkan dengan data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) dan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, ini kita combine," ungkapnya.
Dia menjelaskan, bagi masyarakat yang belum masuk dalam data tersebut bisa mendaftar, dan akan dimasukkan ke dalam database. Tutuka berharap dengan pendaftaran masyarakat yang dilakukan tahun ini bisa memperoleh profil pembeli.
"Jadi untuk tahap awal, tidak ada pembatasan konsumen. Yang ada pembatasan jumlah elpiji, baru kedepannya kalau sudah benar kriteria masyarakat miskin terpenuhi, baru kita lakukan pembatasan konsumen," ungkapnya.
"Jadi, kita data dulu. Yang didata itu yang dapat elpiji. Jumlahnya saja yang kita atur," jelasnya.
Tutuka menambahkan, untuk menjalankan program tersebut, Pertamina yang awalnya memakai software MyPertamina juga telah menggantinya dengan program yang lebih ringan dalam penerapannya, seperti melalui website.
"Nantinya pembeli bisa pakai apa saja (MyPertamina atau melalui website), ini kita pendataan dulu," tegasnya.
Baca juga: Warung Kecil Bakal Tak Bisa Ecer Elpiji 3 Kg, Pertamina Siapkan Penyalur Resmi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.