Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat "Mampu" Lebih Pilih Beli BBM Bersubsidi, YLKI: Harganya Lebih Murah

Kompas.com - 01/02/2023, 12:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menekankan pentingnya pengendalian penggunaan BBM bersubsidi agar pemanfaatannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Energi. Dalam Undang-undang tersebut, subsidi energi diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu dan miskin.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, upaya ini dilakukan karena kesadaran masyarakat untuk penggunaan BBM bersubsidi belum terbangun. Dia bilang, masyarakat Indonesia sebagai konsumen BBM masih sensitif terhadap harga.

“Karena itu mereka (masyarakat mampu) akan memilih BBM yang lebih murah, walaupun sebenarnya tidak cocok dengan spesifikasi mesin kendaraannya. Fenomena ini masih kuat, karena dipicu adanya jenis BBM bersubsidi yang lebih murah di pasar,” kata Tulus dalam siaran pers, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Harga BBM Bakal Diumumkan Tiap Minggu, Wamen I BUMN: Kita Lakukan Sosialisasi

Dalam diskusi bertajuk “Bijak Gunakan BBM Subsidi”, Tulus mengatakan, pemicu distribusi BBM bersubsidi belum tepat sasaran adalah karena subsidinya masih melekat pada barang atau produk, bukan pada penerima yang ditarget menurut nama dan alamat.

Akibatnya, subsidi apapun jika diberikan kepada barang/produknya, potensi salah sasarannya sangat besar. Untuk itu, Tulus mendukung upaya pemerintah dalam menerapkan aturan pembelian BBM subsidi menggunakan QR Code.

Ia berharap, langkah ini meminimalisir terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan BBM bersubsidi.

"Seiring dengan era digital, penggunaan QR Code untuk mengontrol pemakaian dan pengendalian BBM bersubsidi, adalah hal tepat. Mengingat lebih dari 75 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki smartphone. Hanya daerah tertentu (T3) yang perlu perlakuan dan kebijakan khusus, karena mungkin belum punya smartphone,” ujar Tulus.

Baca juga: Subsidi-Kompensasi Energi 2022 Capai Rp 551 Triliun, Sri Mulyani: Tekan Kenaikan Harga BBM hingga 30 Persen

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, untuk mendapatkan QR Code, langkah yang bisa dilakukan yaitu, masuk ke laman https://subsiditepat.mypertamina.id/. Setelah mendaftarkan kendaraan, Pertamina akan melakukan pemeriksaan dan pencocokan data serta uji coba full cycle subsidi tepat.

“BBM bersubsidi perlu dikendalikan karena jumlahnya terbatas, konsumen penggunanya telah ditentukan, dan tanggung jawabnya melekat pada pengguna. Apabila terjadi penyimpangan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Eko.

Dalam pelaksanaannya, Eko menerangkan, pihaknya masih mendapati masyarakat yang tidak menggunakan jenis BBM sesuai dengan kapasitas mesin. Hal ini menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam pendistribusian subsidi energi. Belum lagi ada oknum tertentu yang melakukan kecurangan, terutama untuk Solar subsidi.

“Kendala lebih pada pengguna yang belum semuanya sesuai dengan kriteria dan masih ada penyimpangan BBM bersubsidi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” lanjut Eko.

Baca juga: Anggota Komisi VII DPR RI: MyPertamina Salah Satu Cara Kendalikan Distribusi BBM Bersubsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com