JAKARTA, KOMPAS.com - Tren penguatan aset kripto berlanjut hingga awal Februari 2023. Ini terefleksikan dari data yang menunjukkan dua aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin dan Ethereum, telah menguat lebih dari 30 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd).
Berdasarkan data platform transaksi kripto, Indodax, harga Bitcoin telah menguat sekitar 33 persen hingga Senin (6/2/2023). Sementara itu, harga Ethereum telah menguat lebih dari 30 persen.
Kenaikan tersebut diikuti oleh kripto-kripto ternama lain, seperti misalnya XRP yang telah menguat 12 persen, bahkan kripto jenis Polygon melesat 52 persen secara ytd. Lonjakan harga tersebut terjadi setelah sepanjang tahun lalu kinerja kripto terkoreksi signifikan.
Baca juga: OJK Akan Tambah 2 Komisioner Baru untuk Awasi Pinjol dan Kripto
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, salah satu katalis pergerakan harga kripto ialah Bitcoin Halving Day, yakni peristiwa empat tahun sekali di mana hadiah untuk para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210.000 blok, yang terjadi sampai mencapai batas maksimum 21 juta Bitcoin.
"Ini kenaikan yang baik di awal tahun, saat dimana orang-orang sudah memulai kembali melirik kripto," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).
Lebih lanjut ia bilang, pada awal Februari ini sebenarnya sempat terjadi aksi ambil untung atau take profit. Ini menyusul bullish-nya pasar kripto pada Januari lalu.
Di tengah tren kenaikan kripto yang terjadi saat ini, Oscar menyarankan kepada para investor untuk tidak gegabah. Investor didorong untuk tidak tergesa-gesa mengambil keputusan hanya karena sebatas takut tertinggal atau FOMO.
Baca juga: Jumlah Investor Kripto Terus Tumbuh, Edukasi Perlu Terus Digalakkan
"Jika investor sudah mendapatkan profit, investor perlu untuk tetap melakukan analisa market dan evaluasi," katanya.
"Investor juga perlu memahami situasi pasar dan aset-aset kripto yang memiliki prospek serta fundamental yang baik," tambah Oscar.
Lebih lanjut Oscar mengingatkan, pergerakan kripto sangat fluktuatif. Oleh karenanya, pasar kripto yang bullish bisa saja berubah arah seketika.
"Jadi perlu adanya literasi mendalam soal trading di kripto dan tidak hanya sekadar ikut ikutan ataupun mengambil keputusan berdasarkan emosi tanpa riset," ucapnya.
Baca juga: Mendag Zulhas: Sebelum Juni 2023 RI Bakal Punya Bursa Kripto
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.