JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp 1.139,08 triliun sepanjang 2022.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, porsi penyaluran kredit ini sebanyak 84,74 persen merupakan kredit UMKM dan 15,26 persen merupakan kredit korporasi.
"Total kredit BRI group mencapai Rp 1.139,08 triliun akhir Desember 2022," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (8/2/2023).
BRI paling banyak menyalurkan kredit ke segmen mikro yaitu sebesar Rp 551,27 triliun, tumbuh 13,9 persen. Kemudian diikuti dengan segmen kecil dan menengah sebesar Rp 246,40 triliun dan segmen konsumer sebesar Rp 167,63 triliun.
"Secara khusus portofolio kredit mikro BRI tumbuh double digit 13,9 persen dan ini menjadikan porsi kredit UMKM jadi 84,74 persen," ucapnya.
Baca juga: Melonjak 67,15 Persen, Laba Bersih BRI 2022 Capai Rp 51,4 Triliun
Sementara itu, penyalurakn kredit ke segmen korporasi sebesar Rp 173,78 triliun, lebih besar dari penyaluran kredit ke segmen konsumer.
Pertumbuhan penyaluran kredit BRI pada 2022 diiringi dengan manajemen risiko yang prudent dimana kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) konsolidasian sebesar 2,67 persen.
Di samping itu, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup dengan NPL coverage tercatat sebesar 305,73 persen, di mana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL coverage di akhir tahun 2021 yang sebesar 281,16 persen.
Baca juga: Volume Transaksi Agen BRILink Tembus Rp 1.297 Triliun, BRI Targetkan Tambah 25.000 Agen
Dia bilang, pencadangan yang memadai tersebut merupakan langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kenaikan inflasi dan suku bunga, serta potensi perlambatan ekonomi.
"Strategi BRI jaga kualitas kredit juga melalui startegi selektif growth atau tumbuh secara selektif dalam tentukan kelayakan usaha nasabah dan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah dan terapkan soft lending strategi dengan menyiapkan pencadangan yang cukup bahkan lebih dari cukup untuk antisipasi risiko pemburukan kualitas kredit," jelasnya.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari rasio LDR secara konsolidasian yang terjaga di level 87,09 persen dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 25,54 persen.
Penyaluran kredit itu mendorong pertumbuhan aset perseroan sebesar 11,18 persen yoy menjadi Rp Rp1.865,64 dan laba bersih senilai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen yoy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.