Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Luar Negeri Indonesia Kuartal IV 2022, Turun secara Tahunan, tetapi Naik secara Kuartalan

Kompas.com - 14/02/2023, 11:44 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan pada kuartal IV-2022, baik secara kuartalan atau tahunan.

Posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal IV-2022 tercatat sebesar 396,8 miliar dollar AS setara Rp 5.991 triliun (asumsi kurs Rp 15.100 per dollar AS), meningkat dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal sebelumnya sebesar 394,6 miliar dollar AS.

Sementara itu, secara tahunan, posisi ULN kuartal IV-2022 terkontraksi 4,1 persen, melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,7 secara tahunan.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, kontraksi pertumbuhan ULN Kuartal IV 2022 ini terutama bersumber dari ULN pemerintah dan sektor swasta.

"Perkembangan posisi ULN pada Kuartal IV 2022 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dollar AS terhadap mayoritas mata uang global,” ujar Erwin dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Naik Jadi 392,6 Miliar AS, BI: Tetap Terkendali

Posisi utang luar negeri pemerintah

Tercatat ULN Pemerintah pada tiga bulan terakhir 2022 sebesar 186,5 miliar dollar AS, meningkat dari posisi kuartal sebelumnya sebesar 182,3 dollar AS.

Hal itu menyebabkan ULN pemerintah terkontraksi 6,8 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 11,3 persen.

Penurunan ULN terjadi didorong oleh peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga.

Selain itu, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.

“Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN Pemerintah,” tutur Erwin.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun Jadi 390,2 Miliar Dollar AS

Posisi utang luar negeri swasta

Adapun posisi ULN swasta tercatat sebesar 201,2 miliar dollar AS pada kuartal IV-2021, menurun dari 204,1 miliar dollar AS pada kuartal III-2022.

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,8 persen secara tahunan, melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 2 persen sejalan dengan pembayaran neto utang dagang, surat utang, dan pinjaman sejalan dengan pola kuartalan pembayaran ULN.

Perkembangan tersebut disebabkan oleh berlanjutnya kontraksi ULN lembaga keuangan menjadi 2,8 persen secara tahunan, dari kontraksi kuartal sebelumnya 4,4 persen secara tahunan, dan kontraksi ULN korporasi bukan lembaga keuangan menjadi sekitar 1,5 persen secara tahunan, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,3 persen.

Dengan realisasi-realisasi tersebut, BI menilai ULN Indonesia pada kuartal-IV 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 30,3 persen.

“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total ULN,” ucap Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com