Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan BRI dan BNI Akan Hengkang dari BSI supaya Ada Investor Strategis

Kompas.com - 18/02/2023, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, merespons terkait rencana dua bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), keluar dari saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Menurut Arya, hal tersebut dilakukan sebagai upaya BSI mencapatkan investor strategis.

Selain itu juga, alasan BRI dan BNI keluar dari BSI adalah karena Kementerian BUMN ingin agar BSI melakukan ekspansi melalui pendanaan dari investor tersebut.

“Itu kan, market-nya kan terlalu kecil, jadi kalau pembentukan harga enggak begitu bagus juga untuk market, dan ini juga supaya ada investor strategisnya BSI, di samping itu juga sebagai upaya untuk ekspansi BSI,” kata Arya di Kementerian BUMN, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: BNI dan BRI Akan Hengkang dari BSI, Kementerian BUMN Ingin Penggantinya dari Bank Asing

Arya mengatakan, dengan keluarnya BRI dan BNI, pemegang saham mayoritas adalah Bank Mandiri. Ia juga belum memastikan investor strategis yang dimaksud yang nantinya akan bergabung ke BSI.

“Tetap Mandiri (mayoritas). (Investor) kita liat aja nanti bagaimana,” lanjutnya.

Baca juga: BNI dan BRI Akan Hengkang dari BSI, Kementerian BUMN Ingin Penggantinya dari Bank Asing

Cari investor strategis

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Kementerian BUMN saat ini tengah mencari investor strategis untuk BSI.

Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, investor strategis ini akan menggantikan BNI dan BRI yang akan keluar dari jajaran pemegang saham BSI.

"Memang BRI dan BNI perlahan akan mulai keluar dari BSI, ini akan kita lihat opportunity market-nya kalau misalnya nanti BRI atau BNI sebagai pemegang saham mulai exit kira-kira siapa yang bisa menggantikan dan berapa size-nya," ujarnya saat BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Soal Merger dengan BTN Syariah, Ini Kata Bos BSI

 

Jika BNI-BRI hengkang dari BSI...

Saat ini porsi saham Seri B BSI sebanyak 51,47 persen dimiliki Bank Mandiri, 23,24 persen dimiliki BNI, 15,38 persen dimiliki BRI, dan 9,91 persen dimiliki publik. Pemerintah juga memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan.

Dia bilang, dengan hengkangnya BNI dan BRI, Bank Mandiri tetap menjadi pemegang saham pengendali BSI dan pemerintah tetap memegang saham Seri A Dwiwarna.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu juga mengungkapkan, rencana ini merupakan upaya Kementerian BUMN untuk memperluas pangsa pasar BSI di kancah global sehingga diharapkan investor strategis yang masuk merupakan bank global.

"Jadi ini terus berproses, kita akan terus berdiskusi dengan potential investors. Kita inginnya sebenarnya global bank yang mampu menaikkan kelasnya BSI menjadi pemain di level global," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com