Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian Pertanian Fokus Kejar Hilirisasi Kelapa Genjah dengan Manfaatkan Lahan Pekarangan

Kompas.com - 18/02/2023, 15:58 WIB
Nana Triana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) fokus melakukan hilirisasi perkebunan untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia di tengah tantangan krisis pangan dunia.

Salah satu upaya hilirisasi dilakukan dengan mendorong program pengembangan Kelapa Genjah Sebar 1 Juta Batang (Kejar 1 Juta Batang) yang sudah dimulai sejak pertengahan 2022 di Solo Raya.

Melalui program Kejar Solo Raya, Ditjen Perkebunan memanfaatkan lahan pekarangan milik masyarakat untuk pengembangan berbagai varietas kelapa genjah dan integrasi budidaya jagung, cabai, peternakan, serta tanaman berbagai tanaman lainnya yang berpotensi menghasilkan produk hilirisasi sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dirjen Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah bersama Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sudin, serta Bupati Karanganyar Meninjau salah satu lokasi tanam integrasi Kelapa Genjah dengan jagung di Bukit Sosogan, Kabupaten Karanganyar Juliyatmono.

Baca juga: Dukung Kelompok Kerja Pertanian, Sekjen Kementan Hadiri Kegiatan Side Event G20 India

Sudin memaparkan bahwa kawasan integrasi kelapa genjah dan jagung memegang potensi outcome hilirisasi produk kelapa genjah serta meningkatkan agrowisata kecil-kecilan di daerah.

Hal tersebut disampaikan dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi IV DPR RI Masa Sidang 2022-2023 di Provinsi Jawa Tengah.

"Dari kelapa Genjah yang ditanam di pekarangan masyarakat, (ini) dapat menjadi sumber penghasilan tambahan (masyarakat) apabila kualitas produknya bagus. Bahkan, kelapa genjah bisa sampai diekspor,” kata Sudin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).

Sudin melanjutkan, produk turunan dari kelapa genjah tersebut bisa menjadi gula semut yang potensinya luar biasa. Sementara itu, gula semut di Eropa digunakan untuk pembuatan ku. Tak heran, kini permintaannya terus meningkat.

Baca juga: Dongkrak Produksi Karet Nasional, Kementan Implementasikan 3 Program

Pada kesempatan yang sama, Andi menjelaskan bahwa di Kabupaten Karanganyar,  44.000 batang benih kelapa telah ditanam pada 2022. Kini, perkembangannya  cukup baik.

"Kami harap, dari 44.000 batang kelapa yang ditanam di pekarangan dapat dipanen wargadengan baik hingga 2,5 tahun ke depan dan hasilnya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk,” jelas Andi.

Andi juga menjelaskan, kelapa genjah pandan wangi bisa dijual sebagai produk kelapa segar. Selain itu, kelapa genjah biasa dikonversi menjadi nira untuk gula semut yang bisa menghasilkan 2 liter tiap 2 harinya.

Juliyatmono juga antusias dengan adanya kawasan pekarangan yang dialihfungsikan menjadi sarana integrasi kelapa dan jagung yang juga bisa menambah potensi untuk wisata di Bukit Sosogan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

"(Lahan) kelapa genjah yang sudah ditanam jagung dengan metode tumpang sari tumbuh dengan baik. Padahal, baru pertama kali ini, kelapa genjah ditanam di sini. Kelapa bisa kami jual di kawasan wisata sehingga dapat profit dari petani untuk mengelola wisata-wisata kecil di kampung,” jelas Juliyatmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com