IHSG Parkir di Zona Merah, 3 Saham Ini Catatkan Koreksi Paling Dalam di Indeks LQ45

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (20/2/2023) ditutup melemah. Sempat dibuka menguat, indeks saham langsung berbalik arah dan terus bergerak di zona merah pada paruh pertama perdagangan.

Melansir data RTI, IHSG dibuka menguat ke 6.904,89. Setelah itu, indeks saham terus bergerak di zona negatif. Pada akhirnya, sesi pertama perdagangan ditutup melemah 14,91 poin atau 0,22 persen ke 6.880,80.

Statistik bursa menunjukkan 196 saham menguat, 293 melemah, dan 218 lainnya stagnan. Jumlah transaksi siang ini terpantau mencapai Rp 4,38 triliun dengan volume transaksi mencapai 13,51 miliar saham.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Cara Membelinya

Data BEI menunjukkan, 6 dari 11 indeks sektoral melemah, dengan sektor teknologi mencatatkan koreksi paling dalam, yakni sebesar 1 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur mencatat kenaikan paling tinggi, yakni sebesar 1,17 persen.

Saham Surya Esa Perkasa (ESSA) menjadi top loser indeks LQ45 dengan koreksi sebesar 6,09 persen ke Rp 925. Mengekor, saham Aneka Tambang (ANTM) turun 2,87 persen ke Rp 2.030 dan Medco Energi (MEDC) turun 2,74 persen ke Rp 1.065.

Baca juga: BEI Suspensi Saham Waskita, Karena Tunda Pembayaran Obligasi

Sementara itu, saham XL Axiata (EXCL) menjadi top gainer dalam indeks yang sama, dengan kenaikan sebesar 4,89 persen ke Rp 2.360. Kemudian, saham Kalbe Farma (KLBF) naik 1,33 persen ke Rp 2.280 dan Indocement Tunggal (ITMG) menguat 1,14 persen ke Rp 11.125.

Berbeda dengan IHSG, mayoritas bursa regional Asia bergerak di zona hijau, di mana indeks Nikkei menguat 0,01 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,80 persen, Shanghai Komposit naik 1,55 persen, dan Straits Times terkoreksi 0,47 persen.

Baca juga: Apa Itu IPO Saham: Arti, Mekanisme, dan Tips Membelinya