Awal Pekan, IHSG Terkoreksi Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan. Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup terkoreksi tipis pada Senin (27/2/2023).

Melansir data RTI, indeks saham nasional pada hari ini bergerak cenderung melemah pada rentang 6.819,87-6.871,11. Pada akhirnya IHSG ditutup melemah 1,80 poin atau 0,03 persen ke 6.854,78.

Statistik menunjukan 200 saham menguat, 318 saham melemah, dan 201 saham stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 11,64 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 21,60 miliar saham.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah, 3 Emiten Catatkan Koreksi Paling Dalam di Indeks LQ45

Data BEI menunjukan 7 dari 11 indeks sektoral melemah, dengan sektor kesehatan terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 2,18 persen. Di sisi lain, sektor properti mencatat kenaikan paling tinggi, yakni 1,01 persen.

Saham Bank Syariah (BRIS) ambles 6,75 persen ke Rp 1.520 dan menjadi top loser dalam indeks LQ45. Mengekor, saham XL Axiata (EXCL) ambles 4,82 persen ke Rp 2.170 dan Kalbe Farma (KLBF) terkoreksi 4,41 persen ke Rp 2.170.

Baca juga: IHSG Pekan Lalu Melemah, Berikut Saham-saham Paling Boncos dan Cuan

Sementara itu saham Merdeka Copper Gold (MDKA) menjadi top gainer dalam indeks yang sama dengan kenaikan sebesar 3,49 persen ke Rp 4.450. Kemudian, saham Saratoga Investama (SRTG) menguat 2,23 persen ke Rp 2.290 dan Bukit Asam (PTBA) naik 1,91 persen ke Rp 3.730.

Koreksi IHSG mengekor bursa regional Asia yang kompak bergerak di zona negatif. Indeks Nikkei melemah 0,11 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,33 persen, Shanghai Komposit turun 0,28 persen, dan Straits Times terkoreksi 0,38 persen.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Harga Saham Naik dan Turun?