JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan dirinya sudah mengeluarkan izin impor kedelai, gula kristal, dan daging.
Hal ini kata dia, sebagai salah satu upaya pemerintah mengamankan stok kebutuhan masyarakat pada Ramadhan 2023.
"Semua kan sudah (dikeluarkan izin impor) kedelai, gula, daging, apa lagi semualah siap mudah-mudahan," ujarnya saat dijumpai di JS Suwansa, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Pengadaan KRL, Menperin Tegaskan Impor Kereta Bekas Jadi Pilihan Terakhir
Dia menuturkan, Kemendag saat ini sedang bekerja keras untuk menjamin pasokan bahan pokok tersedia pada Ramadhan dan Lebaran 2023.
"Kita lagi kerja keras agar Presiden bilang apapun (ketersediaan bahan pokok) ada lebih banyak, kita harap enggak usah kahwatir segala hal ada, tinggal harganya harus bisa terjangkau," kata Zulhas.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Bulog dan ID Food untuk mengimpor daging sapi, kerbau, dan gula kristal dalam rangka persiapan Ramadhan 2023.
Baca juga: Soal Kebutuhan Impor KRL Bekas, Luhut: Kita Tunggu Hasil Audit BPKP
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, importasi ini dilakukan bukan hanya untuk memastikan ketersediaan pangan selama Ramadhan 2023 saja, namun juga menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi pangan.
“Untuk daging sapi dan kerbau serta gula konsumsi kita sudah menugaskan Bulog dan minta Kementerian BUMN menugaskan BUMN Pangan melakukan pengadaan,” ujarnya dalam siaran resminya dikutip Jumat (3/3/2023).
Arief memaparkan, ID Food akan mengimpor sekitar 100.000 ton daging sapi dan Bulog akan melakukan pengadaan sekitar 100.000 ton daging kerbau.
Baca juga: Kata PT KAI soal Impor KRL Bekas: Pelayanan Harus Kami Jaga
“Kedatangan dilakukan secara bertahap, kita percepat (kedatangannya) sebelum Lebaran untuk menambah stok dan menjaga harga daging di masyarakat,” kata Arief.
Begitu juga dengan gula konsumsi, pada tahap pertama sampai dengan bulan Mei 2023, BUMN Pangan ID Food dan PTPN Holding Perkebunan ditugaskan melakukan pengadaan sekitar 215.000 ton Gula Kristal Putih (GKP).
Baca juga: PT KAI Dukung Impor KRL Bekas untuk KCI, Ini Pertimbangannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.