Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPH Migas Akan Sesuaikan Tarif Dasar Jargas dengan Ekonomi Masyarakat

Kompas.com - 10/03/2023, 17:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Pengembangan jargas di Yogyakarta

Dalam pengembangan jargas di Yogyakarta, PGN menggunakan infrastruktur seperti pipa PE diameter 180 mm, pipa PE diameter 90 mm, pipa PE diameter 63 mm, Pressure Reducing System (PRS), Regulating Station (RS), serta pipa untuk menyambungkan ke rumah dan kompor pelanggan.

General Manager PGN Sales and Operation Regional III (SOR III) Edi Armawiria menambahkan pembangunan infrastruktur gas bumi di Yogyakarta sudah berjalan.

Ia mencontohkan seperti pembangunan pipa distribusi yang sudah dilakukan se0anjang 75,26 kilometer.

“Pembangunan kami dalam tujuh sektor. Di beberapa sektor sudah ada yang tersambung ke rumah-rumah warga dan siap untuk gas in," ucap dia.

Edi menambahkan, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta menjadi wilayah pioneer untuk pembangunan jargas yang dapat menjadi stimulus perkembangan ekonomi masyarakat hingga industri kecil di Jawa Bagian Selatan.

Tak hanya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Jawa Tengah bagian selatan, PGN juga telah melayani 200 pelanggan seperti di Magelang yang terdiri dari rumah tangga, pelanggan kecil, hingga komersial.

"Layanan gas bumi di Magelang disupply menggunakan moda non pipa CNG dengan pemakaian gas ±2.800 M³ per bulan," katanya.

Tidak hanya layanan gas bumi, kontribusi PGN juga diwujudkan untuk mendukung kemajuan social ekonomi masyatarakat dengan adanya Balkondes PGN Karangrejo.

Balkondes ini juga menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar operasional dapur dan Café Truntum dengan pemakaian ± 6.000 M3 per bulan.

“Dukungan dari BPH Migas, pemerintah, stakeholder, serta masyarakat terhadap upaya perluasan jargas sangat kami butuhkan agar pembangunan jargas dan manfaatnya dapat dirasakan secara nyata yang lebih efisien. Tentunya juga akan berkontribusi dalam upaya penggunaan energi yang lebih bersih di masa transisi energi," pungkas Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com