Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatur Keuangan untuk Ibu-ibu Pelaku UMKM

Kompas.com - 10/03/2023, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Saat ini, banyak ibu-ibu rumah tangga yang membangun usaha rumahan demi menunjang kesejahteraan keluarga.

Dalam memulai sebuah usaha, penting untuk ibu rumah tangga mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan yang benar. Hal ini untuk mencegah modal usaha tergerus dan beralih jadi pengeluaran konsumtif.

Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Jambi Mutia Tama Fajriaty mengatakan, mengatur keuangan untuk ibu-ibu dapat dimulai dengan memisahkan pos pengeluaran.

"Dengan amplop, ada amplop untuk modal, laba jualan, tabungan, cicilan. Pendapatan jualan digunakan untuk cicilan dan tabungan," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: 5 Tips Jualan Saat Ramadhan agar Untung Maksimal

Ia menambahkan, kalau misal angsuran adalah Rp 150.000 per dua minggu, maka pihaknya meminta ibu-ibu untuk menyisihkan Rp 15.00 per hari uang angsuran. Selain itu, perlu juga disisihkan minimal Rp 10.000 untuk tabungan.

"Jadi waktu pertemuan ibu-ibu menyerahkan cicilan dan tabungan," imbuh dia.

Tabungan jadi faktor yang penting untuk menjaga ketika suatu saat ada kondisi tertentu yang membuat bisnis sepi dan tidak ramai.

Dalam mengelola usaha, ia selalu menekankan ibu-ibu pengusaha untuk menetapkan besaran uang makan atau kebutuhan dengan angka yang pasti setiap bulannya.

"Kami mengajarkan, beberapapun keuntungannya, uang makan harus tetap segitu. Misalnya Rp 20.000, mau pendapatan Rp 50.000 atau Rp 100.000 uang makan harus tetap segitu," terang dia.

Ia menceritakan, banyak orang belum disiplin dalam hal ini. Hal itu menyebabkan, pengeluaran akan menggerus modal usaha. Kalau itu terjadi, usaha ibu-ibu jadi sulit untuk berkembang.

Baca juga: Tips Mempertahankan Bisnis di Tengah Gempuran Pesaing ala Morningsol

Selain pengeluaran tersebut, banyak ibu-ibu yang juga menyisihkan uang untuk tabungan alat usaha.

Pos tabungan ini nantinya akan digunakan ketika terjadi kerusakan alat usaha, atau ingin membeli alat usaha yang baru.

"Setiap ketemu ibu pengusaha, kami mewajibkan untuk nabung walaupun nanya Rp 10.000 karena namanya usaha ada up and down kan. Saat usaha lagi tidak jalan atau modal kurang, bisa ambil dari tabungan," tandas dia.

Sebagai informasi, BTPN Syariah memiliki program Tepat Pembiayaan Syariah yang merupakan pembiayaan tanpa jaminan untuk nasabah inklusi.

Pembiayaan modal kerja ini diberikan kepada ibu-ibu prasejahtera secara berkelompok. Tak hanya pembiayaan, program ini juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para nasabahnya.

Nasabah bisa mendapatkan modal usaha mulai dari Rp 2 juta dan akan mendapatkan pendampingan mulai dari mengatur keuangan dan ketrampilan dari community officer atau bankir pemberdaya.

Baca juga: Tips Promosi UMKM Melalui Penulisan Iklan yang Memikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com