Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbalik Untung, Weha Transportasi Cetak Laba Bersih Rp 19,9 Miliar Tahun 2022

Kompas.com - 27/03/2023, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mencatat laba bersih sebesar Rp 19,9 miliar pada tahun 2022. 

Angka tersebut tumbuh 307 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan berhasil mencetak laba pada 2022 setelah pada tahun 2021, perseroan masih mengalami kerugian sebesar Rp 9,6 miliar.

Direktur Utama WEHA Transportasi Indonesia Andrianto Putera Tirtawisata mengatakan, perusahaan mencatat pendapatan menjadi perseroan sebesar Rp 183 miliar pada tahun 2022.

Angka tersebut tumbuh 96 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 93 miliar.

"Perseroan mempunyai 3 lini usaha yaitu bus charter, intercity shuttle dan logistik, serta open trip. Seluruh lini usaha membukukan kinerja pendapatan yang positif selama tahun 2022," ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Melonjak 105 Persen, Laba Bersih Antam 2022 Capai Rp 3,82 Triliun

Andrianto memerinci, pendapatan di segmen charter meningkat 81 persen secara tahunan dari pendapatan tahun sebelumnya sebesarRp 46 Miliar di tahun 2021.

Pendapatan segmen ini dilaporkan sebesar Rp 84 Miliar di tahun 2022.

Sementara, pendapatan segmen intercity shuttle meningkat dari Rp 44 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 91 miliar di tahun 2022 atau meningkat sebesar 109 persen secara tahunan.

Demikian juga segmen open trip membukukan kenaikan pendapatan dari tahun 2021 sebesar Rp 2,8 miliar menjadi Rp 7,5 miliar di tahun 2022, atau meningkat 167 persen secara tahunan.

Selain itu, perseroan juga mencatat EBITDA meningkat sebesar 156 persen. Terjadi peningkatan EBITDA dari Rp 21 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 55 miliar di tahun 2022.

Baca juga: Sidang IMO FAL Ke-47 Hasilkan 5 Catatan Penting bagi Transportasi Laut Dunia


Lebih lanjut, ia bilang, di tahun 2023 perseroan memproyeksikan pendapatan meningkat 30-40 persen. Target ini dibuat lantaran penghapusan kebijakan PPKM oleh pemerintah membuat industri transportasi dan pariwisata bergairah.

"Untuk mendukung agar target Perseroan dapat tercapai, maka perseroan berencana untuk melakukan pembelian armada baru sekitar 90 unit baik untuk lini usaha penyewaan bus dan lini usaha jasa angkutan antar kota," ungkap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Strategi PIS Bersiap Capai Target IPO di 2025

Strategi PIS Bersiap Capai Target IPO di 2025

Whats New
IPOT Hadirkan Fitur Simulasi dan IPOT Buzz, Apa Manfaatnya bagi Investor?

IPOT Hadirkan Fitur Simulasi dan IPOT Buzz, Apa Manfaatnya bagi Investor?

Whats New
ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

Whats New
Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Whats New
Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Whats New
Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Earn Smart
Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Whats New
Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Whats New
Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Whats New
Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Whats New
Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Asbisindo: Perombakan 'Mobile Banking' BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Asbisindo: Perombakan "Mobile Banking" BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Whats New
Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Whats New
Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com