Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementan Siap Dampingi Petani Sulsel Dapatkan Akses KUR

Kompas.com - 31/03/2023, 14:54 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produksi padi, terutama di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Upaya tersebut, kata dia, salah satunya dilakukan dengan melakukan pendampingan dan memberikan kemudahan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para petani di Sulsel.

"Saya katakan di sini, (peningkatan produksi) harus didukung dari semua pihak. Saya berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan KUR," kata SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meninjau jalannya panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (31/3/2023).

Baca juga: Puas dengan Hasil Panen Raya di Sulsel, Jokowi Minta Beras Segera Didistribusikan ke Wilayah Lain

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terkait akses pembiayaan melalui KUR.

Melalui pembiayaan KUR, ia berharap, petani bisa mengembangkan usaha tani mereka masing-masing.

"Kami dari Kementan terus berupaya agar pemanfaatan KUR sektor pertanian ini berjalan lancar. Maka, kami berperan untuk mempersiapkan usaha tani yang produktif dan bersifat individu, kelompok atau kemitraan," kata Ali.

Kementan permudah petani akses perbankan

Ali menjelaskan, Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP melalui Direktorat Pembiayaan akan menjadi kepanjangan tangan Kementan dalam mempermudah petani mengakses perbankan dalam memanfaatkan KUR.

Baca juga: Pemerintah Genjot Pengembangan KUR Super Mikro

Untuk diketahui, Kementan menargetkan KUR 2023 di Sulsel sebesar Rp 6 triliun dan baru mencapai Rp 516 miliar hingga akhir Maret 2023.

Adapun realisasi serapan KUR pertanian hingga 30 Maret 2023 di Kabupaten Maros mencapai Rp 8,2 miliar.

Serapan KUR tertinggi terjadi untuk sektor peternakan Rp 4,7 miliar atau 58,27 persen dan tanaman pangan yang mencapai Rp 3,1 miliar atau 37,82 persen.

"Kalau (serapan KUR) ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka petani tidak perlu lagi mengambil pinjaman dari berbagai tempat dengan bunga juga tinggi. Tentu saja, semua penerima KUR masuk dalam kelompok-kelompok tani yang dikendalikan bersama-sama,” jelas Ali.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Indah Megahwati mengatakan, pihaknya bersama Dinas Pertanian setempat aktif melakukan pembinaan dan pendampingan selama masa kredit.

Baca juga: Menteri Teten Minta Penghapusan Kredit Macet untuk UMKM

Melalui pembinaan dan pendampingan tersebut, ia berharap, pembayaran kredit bisa dilakukan tepat waktu.

"Akses petani yang kadang belum bankable ini pun difasilitasi hubungannya sebagai calon debitur dengan lembaga penyalur KUR, bahkan dengan pihak off taker. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dukungan untuk kelancaran usaha," kata Indah.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com