Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Menguat Signifikan ke Rp 14.746 Per Dollar AS, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 14/04/2023, 06:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tengah berada dalam tren penguatan. Bahkan, pada Kamis (13/4/2023) kemarin, mata uang Garuda mencatat apresiasi signifikan.

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.746 per dollar AS. Posisi tersebut menguat hampir 1 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Penguatan juga dicatatkan kurs tengah Bank Indonesiab (BI) atau Jisdor. Pada Kamis kemarin, dollar AS berdasarkan Jisdor setara dengan Rp 14.792, lebih rendah dari Rabu (12/4/2023) sebesar Rp 14.866 per dollar AS.

Analis sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah selaras dengan dollar AS yang diperdagangkan pada level terendah selama dua bulan terakhir. Hal ini dipicu oleh sejumlah sentimen dari Negeri Paman Sam.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.433 per Dollar AS

Pertama, rilis inflasi AS periode Maret lalu. Tercatat pada Maret inflasi AS secara bulanan hanya mencapai 0,1 persen dan secara tahunan sebesar 5 persen, lebih rendah dari proyeksi pasar.

"Angka-angka ini kemungkinan berarti bahwa Federal Reserve menaikkan suku bunga lagi bulan depan," kata Ibrahim, dalam risetnya, dikutip Jumat (14/4/2023).

Selain itu, pelemahan dollar AS juga dipicu oleh risalah pertemuan pejabat The Fed. Dalam risalah tersebut, para pejabat bank sentral AS mengungkapkan adanya potensi "resesi ringab" pada pengujung tahun 2023, imbas dari kekhawatiran guncangan sektor perbankan.

"Dalam risalah pertemuan Maret Fed menunjukkan bahwa pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan jeda dalam kenaikan suku bunga," katanya.

Baca juga: Kian Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 15.500 per Dollar AS

Pelemahan dollar AS itu diikuti dengan semakin kuatnya minat investor terhadap rupiah. Prediksi teranyar Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu pemicunya.

Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2023, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5 persen, dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,8 persen.

"Hal tersebut menandakan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada tahun 2023 meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat," ujar Ibrahim.

Dengan melihat berbagai sentimen tersebut, Ibrahim bilang, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan hari ini. Nilai tukar rupiah diproyeksi bergerak pada rentang Rp 14.700 - Rp 14.780 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com