Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Realisasi Lifting Migas Kuartal I-2023 Naik, tapi Masih di Bawah Target

Kompas.com - 17/04/2023, 20:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting minyak dan gas (migas) bumi sepanjang kuartal I-2023 mengalami tren kenaikan, meski belum mencapai target.

Realisasi lifting minyak sepanjang Januari-Maret 2023 tercatat sebanyak 613.700 barrel setara minyak per hari (mbopd) atau hanya mencapai 92,8 persen dari target APBN tahun ini yang sebesar 660.000 mboepd.

"Dari realisasi itu belum tercapai target, baru 92,8 persen, tapi dibandingkan tahun lalu lebih baik, karena tahun lalu di kuartal sama hanya 611.700 mboepd," ujar Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal, Senin (17/4/2023).

Baca juga: SKK Migas Proyeksi Tren Harga Minyak Mentah Masih Akan Tinggi

Kemudian dari realisasi lifting atau salur gas tercatat mencapai 5.399 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), baru mencapai 87,6 persen dari target yang sebesar 6.160 mmscfd. Meski begitu, tetap meningkat dari realisasi kuartal I-2022 yang sebanyak 5.321 mmscfd.

"Jadi bila dibandingkan tahun lalu lebih baik 1,5 persen di atas pencapaian tahun lalu," imbuhnya.

Di sisi lain, realisasi reserves replacement ratio (RRR) tercatat mencapai 21 persen dari cadangan PoD atau OPLL hingga 31 Maret 2023, yakni 135 juta barel minyak ekuivalen (mmboe) dari target 642 (mmboe).

Baca juga: Cadangan Minyak RI Disebut Tinggal 10 Tahun Lagi, SKK Migas: Kami Terus Melakukan Eksplorasi

"Jadi pencapaian kita baru 21 persen karena memang baru kuartal I, dan memang secara perencanaan itu akan kelihatan pencapaian menanjak di bulan-bulan Agustus-September karena ini dibukakan berdasarkan PoD atau OPLL yang disetujui," papar Nanang.

Sementara itu, untuk cost recovery hingga kuartal I-2023 tercatat sebesar 1,53 miliar dollar AS. Realisasi itu setara 18,5 persen dari target 8,25 miliar dollar AS di sepanjang tahun ini.

Baca juga: Kebutuhan Gas Bumi Meningkat, Utilisasi Sumber Pasokan Baru Perlu Dukungan SKK Migas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Whats New
Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Whats New
[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com