Perang Harga Mobil Listrik Buat Laba Tesla Tergerus

NEW YORK, KOMPAS.com - Produsen mobil listrik, Tesla, mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan pada kuartal pertama 2023. Hal ini merupakan hasil dari langkah penurunan harga mobil Tesla yang memangkas margin keuntungan.

Dilansir dari CNN, produsen listrik temuan Elon Musk itu membukukan laba bersih sebesar 2,9 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 43,08 triliun pada periode tiga bulan pertama tahun ini. Realisasi ini ambles 22 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Tercatat margin laba kotor Tesla sebesar 19,3 persen. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak 2020, ketika operasional terdampak oleh pandemi Covid-19.

Baca juga: Tesla Pangkas Harga Mobil Lima Kali Sepanjang 2023

Rendahnya margin keuntungan Tesla disebabkan oleh langkah penurunan harga mobil listrik yang telah dilakukan perusahaan sebanyak 4 kali selama kuartal pertama. Oleh karenanya, rekor pengiriman yang dicetak perusahaan tidak mampu mendongkrak laba perusahaan.

Langkah penurunan harga ditempuh Tesla sebagai respons dari fenomena perang harga mobil listrik yang tengah terjadi. Berbagai raksasa produsen kendaraan memang tengah gencar memasarkan unit mobil listriknya dengan harga "diskon".

Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Tesla Naik 36 Persen, Model Ini yang Paling Laris

Misal saja Ford yang telah memangkas harga mobil listrik andalannya, Mustang Mach-E. Selain itu, General Motors telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan mobil listrik yang harganya lebih rendah dari jenis mobil Tesla yang paling murah.

Imbas dari penyusutan laba, saham Tesla pun tergerus. Tercatat pada sesi pasca penutupan Rabu (19/4/2023) waktu setempat, saham Tesla anjlok 4 persen.

Baca juga: Dongkrak Penjualan, Tesla Kembali Turunkan Harga Mobil Listrik